Kawasan persawahan Lembor masih aman karena pasokan air dari irigasi Lembor masih memadai untuk mengairi ribuan haktare sawah di sana,
Kupang (ANTARA) - Ribuan hektare lahan sawah di kawasan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, aman dari ancaman kekeringan saat musim kemarau ini.

Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Dominikus Hawan dihubungi dari Kupang, Selasa, mengatakan, kawasan persawahan Lembor yang merupakan lumbung beras di Pulau Flores masih aman dari ancaman kekeringan.

Baca juga: Tak turun hujan, seribu haktare sawah di Manggarai Barat gagal panen

Baca juga: Upaya Dinas Pertanian Cianjur cegah lahan sawah kekeringan meluas


Dominikus Hawan mengatakan hal itu terkait dampak kekeringan terhadap kawasan persawahan Lembor yang menjadi lumbung beras bagi sejumlah daerah di Pulau Flores.

Menurut Dominikus Hawan, kawasan persawahan Lembor aman dari kekeringan karena pasokan air dari irigasi Lembor masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bagi ribuan haktare sawah Lembor.

"Kawasan persawahan Lembor masih aman karena pasokan air dari irigasi Lembor masih memadai untuk mengairi ribuan haktare sawah di sana," kata Dominikus Hawan.

Kendati demikian, kata Dominikus Hawan, terdapat lahan persawahan di Lembor yang tidak ditanami padi pada musim kemarau dan tidak dapat dijangkau dengan pasokan air irigasi Lembor karena lahan persawahan itu berada pada daerah yang lebih tinggi.

Baca juga: Produksi bakal susut, 2.000 hektare sawah di Sumsel alami kekeringan

"Kekeringan yang melanda lahan pertanian di Manggarai Barat tidak berdampak untuk kawasan persawahan di Lembor," tegas Dominikus Hawan.

Dia menambahkan kekeringan yang melanda daerah ini hanya berdampak pada terjadinya gagal panen pada 1.000 haktare sawah di tiga kecamatan yaitu di Kecamatan Komodo lima desa, Boleng empat desa, Sanongoang lima desa, dan Mbeliling delapan desa serta Lembor satu desa, sementara Kecamatan Welak empat desa. 

Baca juga: Lebih dari 5.000 hektare sawah di Karawang kekeringan




 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019