Jakarta (ANTARA) - Puluhan insan berprestasi dan berpengaruh di dunia olah raga nasional menerima penghargaan dari pemerintah dalam acara puncak Hari Olah Raga Nasional 2019 yang digelar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu malam.

Di panggung yang dibangun di atas sungai Martapura itu, sejumlah perwakilan atlet seperti lifter pemecah rekor dunia remaja angkatan clean and jerk Muhammad Faathir, pebalap sepeda peraih medali emas Asian Para Games 2018 M Fadli Imammudin, hingga purna olahragawan Hasiati Lawole, mantan ratu jalan cepat Indonesia, malam itu menerima secara langsung penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi.

Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan ucapan Selamat Haornas 2019

Prosesi penyerahan hadiah berlangsung simbolis. Menpora yang menempati panggung VIP di sisi sungai yang berlainan, menyeberang menggunakan perahu panjang ditemani oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, selaku tuan rumah peringatan Haornas yang ke-36 itu.

Sejatinya ada 91 nama yang berada di dalam daftar peraih penghargaan itu, namun hanya 21 dari mereka yang menerima langsung disaksikan oleh masyarakat yang berkumpul di sekitar Menara Pandang Banjarmasin malam itu.
 
Sejumlah tokoh olah raga nasional menerima penghargaan yang diserahkan oleh Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi di acara puncak peringatan Hari Olah Raga Nasional 2019 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu. (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)


Menpora ingin menyampaikan pesan kepada khalayak jika para olahragawan itu menjadi salah satu ujung tombak untuk meningkatkan kehormatan suatu bangsa dan pemerintah akan terus berkomitmen memerikan penghargaan kepada tokoh olah raga berprestasi.

Tentunya penghargaan yang bernilai belasan hingga puluhan juta rupiah itu tak cukup, kata Menpora, "tak seimbang dengan pengorbanan yang mereka lakukan karena mereka telah berjuang untuk martabat Indonesia dan Merah Putih."

Olah raga juga tak terbantahkan menjadi suatu alat pemersatu bangsa yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama.

"Indonesia telah membuktikan diri menjadi yang terbaik dan seluruh anak negeri dari Sabang sampai Merauke telah bersatu padu... untuk mengibarkan Merah Putih di tiang tertinggi," kata Imam.

Menpora pun berharap Haornas yang diperingati setiap 9 September itu menjadi momentum untuk mengajak masyarakat untuk berolah raga di mana saja dan kapan saja.

Selain membuat badan sehat, olah raga juga bisa menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, kepeloporan dan saling menghormati dan menghargai. Para jagoan olah raga itu adalah manifestasi semua itu.

"Yang menang tak jumawa, yang kalah tak putus asa. Di sini sportivitas yang diutamakan," ungkap menteri.
 
Ribuan karateka melakukan gerakan kata secara serempak dalam upaya pemecahan rekor MURI di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (8/9/2019). ANTARA/Aditya Eko Sigit Wicaksono/pri


Sesuai dengan tema Haornas yang hampir setiap tahun sama itu, tuan rumah Kalimantan Selatan juga berhasil menggerakkan ribuan warganya untuk berolahraga hari itu melalui upaya pemecahan rekor MURI untuk gerakan kata dengan jumlah karateka terbanyak.

Terbukti, MURI mencatat sebanyak 5.502 karateka dari anak-anak hingga orang dewasa berpartisipasi dan memecahkan rekor hari itu.

Tak hanya menarik karateka yang sudah bertahun-tahun berlatih, namun pemula yang belum lama mengenakan seragam dan sabuk putih untuk ikut serta di gerakan masif itu.

"Saya dari Badan Keuangan Daerah Provinsi. Baru-baru saja ikut karate. Berlatih mungkin sekitar satu hingga dua bulan," kata Auni Maulida usai pecah rekor.

Di hari yang sama, kurang lebih 7.000 orang juga digerakkan untuk mengikuti program sepeda santai Gowes Nusantara yang start di depan kantor wali kota Banjarmasin.

Deputi Pembudayaan Olah Raga Kementerian Pemuda dan Olah Raga Raden Isnanta, selaku ketua panitia pelaksana Haornas 2019, mengaku terkesan oleh antusiasme warga Kalimantan Selatan dalam upaya pemecahan rekor karate dan program Gowes Nusantara itu.

"Rekor MURI dengan jumlah karateka terbanyak ini luar biasa. Dengan jumlah yang begitu banyak minimal ini bisa menginspirasi masyarakat untuk ikut karate," kata Isnanta.

Hal itu juga sejalan dengan program Kemenpora dalam hal pembudayaan olah raga mengingat peringatan Haornas 2019 digunakan sebagai momentum mendorong masyarakat agar lebih aktif berolahraga dengan mengusung tema #ayoolahraga #dimanakapansaja.

"Ini berarti gerakan olah raga di sini sudah masif," kata Isnanta.
 
Parade ibu-ibu jukung mengibarkan bendera saat puncak acara Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke-36 di Siring Menara Pandang Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (8/9/2019)..ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww.


Tak berhenti di situ, di malam puncak perayaan Haornas, dua ratusan ibu-ibu melakukan gerakan senam di atas puluhan perahu jukung, dihiasi lampu warna warni, melintasi Sungai Martapura.

Di belakang pawai perahu jukung, menjadi kampanye olah raga air, melintas lah parade atlet kayak, perahu naga dan juga jetski ikut memukau para penonton malam itu.

Tak lupa pertunjukan tarian dan hiburan dari sejumlah artis Ibu Kota seperti penyanyi dangdut Iis Dahlia, Dona Agnesia dan Gilang Dirga turut meramaikan panggung utama.

Hingar bingar perayaan Haornas, yang untuk kali kedua dilakukan di pulau Jawa itu, ditutup dengan upacara pada Senin paginya.

Beberapa jam sebelum melihat panggung dan menghadiri malam puncak peringatan Haornas 2019, Menpora pun mengutarakan harapannya.

"Semoga bukan sekedar seremoni tapi betul-betul menjadi tonggak sejarah kebangkitan olah raga dengan segala permasalahan dan prestasinya.

"Sehingga di sini dibutuhkan suatu partisipasi yang solid antara masyarakat, pemerintah dan semua kita untuk bersatu padu," kata Menpora.

Salam olah raga!



Baca juga: Haornas 2019 dari pecah rekor MURI hingga PB Djarum pamit


 

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019