Kalau pinang tak lagi bisa diselamatkan karena sudah terbakar akarnya, kalau jahe sebagian saja yang kena.
Pekanbaru (ANTARA) - Lebih dari satu hektare kebun pinang dan jahe milik warga di Kelurahan Air Hitam Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, ludes akibat kebakaran lahan gambut.

“Kalau kebun pinang ada satu hektare, jahe itu mungkin ada seperempat hektare,” kata Komandan Regu Manggala Agni Daops Pekanbaru, Ardican kepada ANTARA di Pekanbaru.

Ia mengatakan kebakaran lahan gambut di Kelurahan Air Hitam sudah berlangsung selama empat hari terakhir. Manggala Agni mendapat laporan dari Babinsa TNI AD Kelurahan Air Hitam dan membantu melakukan pemadaman sejak hari pertama.

Upaya pemadaman api sulit untuk dituntaskan, akibat cuaca kering dan karakteristik api terus menyebar lewat bawah permukaan lahan gambut. Menurut dia, api kini berada di sekitar satu meter di bawah permukaan dan terus meluas. Vegetasi di atas lokasi kebakaran sebagian besar adalah pohon pinang, pohon akasia liar dan kebun jahe.

Baca juga: Pekanbaru sudah distribusikan 134.000 lembar masker

Baca juga: Kualitas udara Kota Pekanbaru memburuk pada Senin pagi


 

Kabut asap di Riau bukan kiriman provinsi lain


Diperkirakan ratusan batang pohon pinang yang tingginya lebih dari dua meter sudah tidak bisa diselamatkan lagi, sedangkan kebun jahe sebagian masih bisa diselamatkan. Pohon pinang kini rebah ke tanah akibat akarnya terbakar.

“Kalau pinang tak lagi bisa diselamatkan karena sudah terbakar akarnya, kalau jahe sebagian saja yang kena,” ujarnya.

Ia mengatakan titik api kini makin jauh dari sumber air di Sungai Air Hitam. Pemadam dari Manggala Agni harus menyambung 10 rol selang dari sumber air ke titik api. “Diperkirakan panjang selang sudah 300 meter,” katanya.

Ia menambahkan proses pemadaman dilakukan enam personel Manggala Agni yang dibantu oleh personel TNI dan warga setempat. Regu BPBD Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru sempat membantu dengan menyemprotkan air dari satu tanki mobil mereka. “Polisi membantu (pemadaman) pada dua hari yang lalu,” ujarnya.*

Baca juga: Karhutla Riau meluas, Kapolres Pelalawan menginap di lokasi kebakaran

Baca juga: Kualitas udara memburuk, CFD Pekanbaru diliburkan


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019