Manokwari (ANTARA) - Sampai saat ini di Pegunungan Arfak sangat kondusif dan tidak ada aksi anarki seperti yang terjadi di Manokwari, Sorong, Fakfak serta Jayapura.

Bupati Pegunungan Arfak, Papua Barat, Yosias Saroy mengimbau warga setempat tidak terpengaruh dengan aksi anarki di Manokwari serta daerah lain dalam menyikapi insiden di asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.

"Saya memang sudah imbau berkali-kali agar masyarakat tetap tenang dan masyarakat kami paham," kata Yosias Saroy di Manokwari, Sabtu.

Saroy mengungkapkan kekecewaannya atas aksi anarki yang terjadi di Manokwari pada 19 Agustus lalu. Kerusuhan itu dinilai membawa dampak buruk yang luar biasa terhadap pembangunan di daerah.

Ia mengemukakan, Manokwari, Teluk Bintuni, Tambrauw, Pegunungan Arfak dan Manokwari Selatan merupakan wilayah adat Suku Besar Arfak.

Baca juga: Papua Terkini- Manokwari dapat tambahan 250 personil Kostrad
Baca juga: Papua Terkini- Kapolda Papua Barat: Kita tidak sedang hadapi musuh


Ia berharap siapapun yang datang di wilayah tersebut tidak berbuat kerusakan.

"Kami masyarakat Suku Arfak menerima dengan lapang siapapun yang datang di sini. Silahkan membangun usaha, cari nafkah dan kita saling menghargai satu sama lain. Jangan hancurkan kami punya rumah ini," kata salah satu tokoh suku besar Arfak tersebut.

Bupati pun mengimbau warga Pegunungan Arfak, terutama dari kalangan Suku Arfak yang berada di Manokwari tidak terlibat dalam setiap aksi anarki.

Ia berharap masyarakat Suku Arfak menjadi teladan bagi suku-suku lain di daerah itu.

"Kalau mau melakukan demo menyampaikan aspirasi silahkan, konstitusi memperbolehkan. Tapi jangan anarkis, jangan merusak fasilitas publik, jangan mencuri dan menjarah, saya tidak setuju," ujarnya.

Baca juga: Dandim: Manokwari semakin kondusif
Baca juga: DPRD Papua Barat sewa hotel sebagai sekretariat sementara


Manokwari merupakan rumah bersama yang harus dijaga oleh siapapun yang datang dan mencari penghidupan di daerah tersebut.

Secara ekonomi, Kabupaten Pegunungan Arfak menerima efek buruk akibat kerusuhan yang terjadi pada Senin (19/8).

"Manokwari ini kan dapur umum, sembako dan barang-barang strategis seperti material bangunan kami datangkan dari Manokwari," katanya. 

Kalau Manokwari terganggu, Pegunungan Arfak juga pasti terganggu. "Begitu pula Manokwari Selatan, Tambrauw, Teluk Wondama dan Teluk Bintuni," kata bupati.
 

Pewarta: Toyiban
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019