Kami minta pelajar bersikap sabar menunggu kepala sekolah yang definitif.
LEBAK (ANTARA) - Sebanyak 200 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Lebak, Banten, tanpa kepala sekolah sehingga berdampak terhadap kualitas dan mutu pendidikan.

"Semua sekolah tanpa kepala sekolah itu karena pensiun dan juga ada yang meninggal dunia," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi di Lebak, Rabu.

Kekosongan jabatan kepala sekolah tersebut tentu berdampak terhadap kualitas dan mutu pendidikan.

Untuk mengatasi kekosongan jabatan kepala sekolah itu, terpaksa mengangkat pejabat pelaksana harian (Plh) dari sekolah terdekat.

Baca juga: Kepala Sekolah wajib miliki NUKS

Baca juga: Kemendikbud: Kepemimpinan kepala sekolah perlu diperkuat


Untuk mengisi kekosongan kepala sekolah itu juga harus menunggu pelantikan Bupati Lebak setelah mereka dinyatakan lulus administrasi dan meraih nilai bagus selama mengikuti pendidikan dan pelatihan
yang dilaksanakan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).

Sebab, seleksi calon kepala sekolah itu diambil dari guru yang memenuhi kriteria di antaranya tenaga pendidik yang sudah memiliki sertifikat.

"Kami berharap dalam waktu dekat ini sudah terisi jabatan kepala sekolah itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, sekolah tanpa guru tentu tidak optimal dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).

Sebab, tugas kepala sekolah yang dijabat Plh tersebut tidak memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan.

Karena itu, pihaknya saat ini melaksanakan seleksi calon kepala sekolah agar proses KBM berjalan lancar sehingga bermuara pada peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Lebak.

"Kami minta pelajar bersikap sabar menunggu kepala sekolah yang definitif," ujarnya.*

Baca juga: Kepala sekolah SDN di Banten cabuli muridnya

Baca juga: Kepala sekolah di Kota Tangerang diingatkan bangun budaya anti-pungli

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019