Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika bersama Environmental Systems Research Institute (ESRI) menjalin kemitraan pengembangan teknologi data BMKG untuk kepentingan dunia usaha, industri dan bisnis.

"ESRI ini menyediakan perangkat lunak yang sangat dibutuhkan untuk analisis Sistem Informasi Geografi (Geographic Information Systems/GIS)," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai menemui perwakilan ESRI di kantornya, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan dalam pertemuan dengan perusahaan penyedia perangkat lunak GIS itu dibahas mengenai peluang-peluang pengembangan ke depan, misalnya untuk pengelolaan data antarportal multilayanan infrastruktur geospasial yang andal.

Sistem itu, kata dia, harus dibangun di Indonesia karena banyak sektor-sektor yang memerlukan dukungan suplai data sehingga kinerja dari unsur yang membutuhkan menjadi semakin optimal.

"Indonesia memiliki banyak sektor yang masing-masing memiliki program itu membutuhkan banyak data. Data-data tersebut harus terkatalogkan, tersimpan dan mudah diakses berbagai pihak dengan cepat dan hasilnya andal," katanya.

Rita, panggilan akrab Dwikorita Karnawati, mengatakan melalui perangkat lunak ESRI itu dapat memetakan cuaca, gempa dan tsunami. Sejauh ini, BMKG dan ESRI telah menjalin kemitraan sehingga di Indonesia dapat dipetakan sejumlah parameter, seperti meteorologi, klimatologi, geofisika dan hal terkait lainnya.

"Kami dalam penanganan bencana membuat peta-peta kegempaan, tsunami, cuaca juga menggunakan ESRI. Saat Asian Games kemarin, BMKG bersama ESRI bekerja sama menyajikan informasi cuaca di lokasi pertandingan, di setiap venue itu cuaca bisa beda-beda," kata dia.
Baca juga: Teknologi GIS untuk mitigasi bencana di Indonesia
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019