Penghematan ini mengingat PDAM sekarang ini dihadapkan dengan persoalan keterbatasan jumlah air
Pontianak (ANTARA) - Direktur PDAM Gunung Poteng Singkawang, Kristina Killin mengatakan, sumber air baku yang ada di IPA 1, 2 dan 3 Jalan Tirtasari, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Kalimantan Barat, mulai mengalami penurunan 50 persen.

"Hal itu dikarenakan musim kemarau yang sudah terjadi hampir sebulan ini," kata Kristina Killin saat meninjau sumber air baku di IPA 150 Liter Per Detik, Jalan Tirtasari, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Senin.

Dia mengatakan, secara kasat mata debit air yang masuk ke Intake sudah sangat tipis. Karena, jika memang penuh, maka debit air yang masuk ke Intake akan mengepul dan menebal dengan ketinggian air berapa centimeter.

Baca juga: 18 desa di Banjarnegara hadapi kekeringan dan kekurangan air

Menyikapi hal tersebut, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan PDAM, pihaknya akan memaksimalkan sumber air yang ada sebanyak 50 persen.

"Artinya, sumber air baku yang ada akan kita olah untuk didistribusikan dari IPA 1, 2 dan 3," ujarnya.

Kemudian, mengingat pompa distribusi PDAM Singkawang belum bisa berjalan dengan maksimal, maka pendistribusian air bersih ke pelanggan akan pihaknya berlakukan pengaturan waktu berapa jam dalam sehari.

Disisi lain, dia juga mengimbau ke pelanggan untuk berhemat dalam penggunaan air bersih, mengingat sumber air baku yang ada saat ini semuanya dalam kondisi kering.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Singkawang, Sutiyarno juga meminta kepada masyarakat untuk berhemat dalam menggunakan air bersih saat ini.

"Penghematan ini mengingat PDAM sekarang ini dihadapkan dengan persoalan keterbatasan jumlah air," katanya.

Menurutnya, sumber air baku PDAM Singkawang yang bisa difungsikan saat ini hanya satu yaitu IPA Semelagi. "Sementara Eria dan lain-lainnya dalam kondisi kering," ujarnya.

Sehingga, untuk jangka pendeknya adalah memikirkan bagaimana masyarakat bisa terpenuhi air. Sekalipun terpenuhinya air tidak seperti kondisi normal, karena akan ada pengaturan waktu sambil PDAM berpikir bagaimana cara memaksimalkan jumlah debit air yang dari Sungai Selakau bisa di sedot dalam jumlah yang banyak untuk dialirkan.

Meskipun saat ini juga, Sungai Selakau mengalami surut. Hanya saja, airnya sangat strategi untuk disedot untuk ditampung dan dialirkan ke masyarakat.

Dari sisi IPA, yang akan dilakukan adalah bagaimana kebijakan pengaturan waktu dengan pembersihan sendimentasi. "Karena dua aspek ini sama-sama penting," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Lumajang distribusikan air bersih di daerah kekeringan
Baca juga: Krisis air bersih dialami sejumlah desa di Kabupaten Lebak

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019