Saya berharap program bela negara SMN ini dapat dijadikan sebagai pembangkit semangat, sekaligus membangun kesadaran para siswa dan siswi agar memiliki rasa cinta tanah air, serta kesadaran berbangsa dan bernegara.
Medan (ANTARA) - Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhilah mengatakan bela negara Siswa Mengenal Nusantara (SMN) ini adalah untuk membina dan membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang memiliki kepribadian, berakhlak mulia, displin, terampil, serta cerdas.

"Disamping itu, kegiatan tersebut juga untuk mewujudkan generasi muda yang mempunyai sikap mental dan berkarakter, memiliki rasa cinta tanah air, serta mempererat ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, dan memiliki kesadaran bela negara," kata Fadhilah, dalam sambutannya dibacakan Waaster Kodam I/BB Letkol Arm Azhari, di Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata Asam Kumbang, Sunggal, Medan, Jumat.

Program bela negara SMN, menurut dia, merupakan upaya memperkuat jati diri sebagai anak bangsa di tengah derasnya arus informasi yang begitu cepat dan tanpa saringan masuk ke Indonesia.

Generasi muda harus berbuat lebih banyak dan lebih bersemangat untuk kemajuan bangsa, sehingga identitas diri sebagai generasi muda bisa menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.

"Saya berharap program bela negara SMN ini dapat dijadikan sebagai pembangkit semangat, sekaligus membangun kesadaran para siswa dan siswi agar memiliki rasa cinta tanah air, serta kesadaran berbangsa dan bernegara," ucap dia.

Baca juga: Siswa Mengenal Nusantara asal Sulteng diberikan wawasan kebangsaan

Baca juga: Yonkav 6/Naga Karimata latih disiplin SMN asal Sulteng


Para siswa juga diharapkan setia kepada Pancasila dan UUD 1945, rela berkorban bagi bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara baik secara fisik maupun non fisik.

Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya disiplin, kesehatan jasmani dan rohani, serta terhindar dari pengaruh negatif lingkungan saat ini, terutama pengaruh bahaya narkoba, HIV/AIDS, serta bahaya paham radikalisme dan komunisme yang dapat merusak masa depan bangsa dan negara.

"Kepada para pembina dan pelatih, saya instruksikan untuk melaksanakan proses belajar mengajar dan pengasuh dengan baik, penuh kekeluargaan, dan kebersamaan sehingga peserta bela negara dapat menerima materi dengan baik dan optimal, sesuai dengan tujuan dan sasaran program ini," kata jenderal bintang dua itu.

Hadir pada acara itu, Kepala Bagian SDM PTPN IV Budi Susanto, Koordinator Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Sulawesi Tengah, Afni Ria Safitri Kepala Sub Unit PKBL PTPN IV, Zuliady staf unit PKBl PTPN IV Pabandya Komsos Kodam I/BB Letkol Kav Ferry Lahe, Pasiops Yonkav 6/Naga Karimata, dan undangan lainnya.

Penetapan 23 orang peserta Siswa Mengenal Nusantara Tahun 2019 dan 3 guru pendamping merupakan hasil seleksi yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.

Kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri Program Siswa Mengenal Nusantara Tahun 2019 dibiayai oleh PTPN IV, PT KIM dan PJT 1.

Baca juga: Siswa Mengenal Nusantara asal Sulteng bangga naik Panser Anoa

Baca juga: Sebelum pelatihan bela negara, 23 peserta SMN diperiksa kesehatannya

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019