Jakarta (ANTARA) - Huawei Technologies Co sedang menyiapkan layanan peta yang mereka kembangkan sendiri, alternatif yang harus mereka buat setelah hubungan dengan Amerika Serikat memanas.

Peta buatan Huawei bernama Map Kit, seperti diberitakan laman China Daily, namun, bukan untuk konsumen. Map Kit dibuat agar para pengembang perangkat lunak dapat membuat aplikasi berdasarkaan pemetaan mereka.

Huawei Map Kit akan tersambung dengan layanan peta lokal di 150 negara dan wilayah.

Narasumber yang dirahasiakan identitasnya menyebutkan Huawei bekerja sama dengan penyedia layanan pemetaan Rusia, Yandex dan situs agregator perjalanan AS, Booking Holdings untuk mengembangkan Map Kit.

Huawei Map Kit akan tersedia dalam 40 bahasa dan diluncurkan pada Oktober. Map Kit akan memberikan kondisi aktual lalu lintas dan sistem navigasi yang dapat mengenali mobil berpindah jalur.

Presiden layanan komputasi awan di bisnis konsumen grup Huawei, Zhang Pingan, menyatakan Map Kit juga akan mendukung realitas maya atau augmented reality.

AS sejak Mei lalu melarang perdagangan dengan sejumlah perusahaan China, salah satunya Huawei. Juli lalu, aturan perang dagang sedikit mengendur, sejumlah perusahaan meneruskan bisnis dengan Huawei.

Tapi, Huawei tidak mendapat akses ke sejumlah teknologi penting, salah satunya pembaruan Android dan Google Maps untuk ponsel terbaru mereka. Padahal, seperti dikatakan Zhang Pingan, lebih dari 50 persen aplikasi di ponsel bergantung pada peta.

Huawei harus berinovasi agar mereka dapat bertahan di ekosistem aplikasi ponsel, mereka pekan lalu mengumumkan sistem operasi terbaru HarmonyOS atau Hogmeng dalam bahasa China.



Baca juga: Huawei perkenalkan OS Harmony

Baca juga: Hampir 20 ribu menara pemancar telekomunikasi 5G berdiri di China

Baca juga: China minta India tidak blokir Huawei jika tak ingin sanksi balik

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019