Jakarta (ANTARA) - Direktur Teknologi Elektronika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Yudi Purwantoro mengatakan sistem telemedicine yang dikembangkan BPPT sedang dalam uji coba lapangan.

"Saat ini sedang uji lapangan kemudian tahun depan sertifikasi," kata Yudi kepada wartawan, Jakarta, Rabu.

Yudi menuturkan sistem telemedicine merupakan sistem diagnosa jarak jauh yang dapat mengatasi kendala langkanya dokter spesialis dan tenaga medis lain di daerah-daerah tertentu. Sistem telemedicine berperan penting untuk membantu melakukan diagnosa jarak jauh.

Melalui sistem telemedicine, maka diagnosa dapat dilakukan dengan cepat sehingga tindakan awal perawatan terhadap pasien dapat segera dilakukan, karena kecepatan dan ketepatan diagnosa untuk pengobatan pasien akan sangat mempengaruhi keselamatan pasien.

Bayangkan, jika tidak ada dokter spesialis di suatu daerah, maka akan kesulitan untuk segera mendapatkan diagnosa untuk pasien yang mendapatkan serangan jantung, padahal dibutuhkan diagnosa tepat dan cepat untuk segera melakukan penanganan

"Dengan telemedicine itu secara 'real time' pasien akan langsung didiagnosa, kemudian hasil diagnosanya langsung dikonsultasikan secara interaktif dengan dokter di rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Prudential gandeng Halodoc luncurkan layanan telemedicine
Baca juga: Telemedicine diharapkan tingkatkan kompetensi dokter
Baca juga: 20 RS pendidikan ikuti lokakarya telemedicine Indonesia

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019