ini sebagai kegiatan pembangunan desa dalam rangka penggunaan dana desa yang lebih inovatif
Pontianak (ANTARA) - Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa menargetkan, hingga 2022 seluruh desa yang ada di kabupaten itu sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), sehingga seluruh desa di kabupaten itu bisa mandiri.

Mantan anggota DPR dua periode itu  di Ngabang, Rabu, mengatakan, saat ini baru 86 dari 156 desa yang sudah memiliki Bumdes.

"Di Kabupaten Landak kita baru 86 desa memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dari 156 desa. Target saya pada saat akhir masa jabatan sebagai Bupati 2022, 156 desa sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan ini merupakan kerja bersama kita dalam membangun desa di Kabupaten Landak," kata Karolin.

Karolin menyampaikan bahwa program inovasi desa ini sangat penting untuk program-program yang harus dilaksanakan ke depannya.

"Kegiatan Bursa Inovasi Desa Cluster V yang dilaksanakan kemarin diharapkan tidak dianggap hanya seremonial, tetapi jadikanlah motivasi desa untuk melakukan pembangunan serta program-program yang harus dilaksanakan ke depannya," tuturnya.

Dalam kesempatan ini Bupati Landak mengimbau agar desa tidak terfokus kepada infrastruktur tetapi juga lebih mengutamakan pembangunan manusia dan ekonomi.

"Kepada Bapak atau Ibu Kades yang selama ini membangun infrastruktur dengan program inovasi desa ini lihat juga pembangunan yang bersifat pembangunan manusia dan pengembangan ekonomi. Saya memahami persoalan infrastruktur adalah persoalan yang paling mendominasi di desa-desa, tetapi tolong dibagi porsinya," katanya.

Karena, lanjut Karolin, semua harus berjalan bersama bahwa pembangunan infrastruktur tanpa ada pembangunan manusia dan ekonomi tidak akan membawa hasil yang baik.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Landak melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DSPMPD) Kabupaten Landak Bidang Pemberdayaan Masyarakat mengadakan kegiatan bursa Inovasi Desa (BID) Cluster V Tahun 2019, meliputi dua Kecamatan yakni kecamatan Ngabang dan Kecamatan Jelimpo bertempat di Rumah Radakng Aya Ngabang.

Ketua panitia kegiatan tersebut, Ezra menyampaikan tujuan diselenggarakan Bursa Inovasi Desa (BID) untuk menjembatani kebutuhan pemerintah desa akan pilihan solusi bagi penyelesaian masalah, serta inisiatif atau alternatif kegiatan pembangunan desa dalam rangka penggunaan dana desa yang lebih inovatif.

"Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk inisiatif atau alternatif kegiatan pembangunan desa dalam rangka penggunaan dana yang lebih inovatif dan efisien," kata Ezra.


Baca juga: Kemendes kerja sama dengan toko daring kembangkan ekonomi digital desa
Baca juga: NTT siapkan BUMDes untuk kelola wisata Pantai Liman

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019