Kami membutuhkan teknologi yang dapat membantu mengatasi persoalan sampah, khususnya yang bisa dikelola sebagai pupuk atau kerajinan yang bermanfaat
Makassar (ANTARA) - Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar M Iqbal Samad Suhaeb "merayu" Jakarta Japan Club (JJC) untuk berinvestasi dalam penanganan sampah serta pengelolaannya di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) itu.

"Persoalan persampahan ini terus-menerus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu, kami membutuhkan teknologi yang dapat membantu mengatasi persoalan sampah, khususnya yang bisa dikelola sebagai pupuk atau kerajinan yang bermanfaat," katanya melalui siaran pers yang diterima di Makassar, Jumat.

Saat seminar "waste to energy" yang digelar JCC, di Wisma KEIAI, Jakarta, Jumat, Iqbal Suhaeb menjelaskan Kota Makassar punya potensi yang sangat besar di bidang pariwisata serta berbagai potensi lainnya, namun permasalahan yang sangat mendesak  ditangani adalah persoalan persampahan.

Untuk itu, dia mengharapkan para investor dari Jepang yang tergabung dalam JJC dapat mendukung dan membantu persoalan persampahan di Kota Makassar.

Mantan Kepala Balitbangda Pemprov Sulsel itu menyebut potensi pemanfaatan sampah bagi investor sangatlah besar karena dapat dikelola dengan baik menjadi pupuk kompos dan barang-barang kerajinan yang bernilai ekonomis.

Menurutnya, Pemkot Makassar telah mengurangi produksi sampah semaksimal mungkin dengan cara mengaktifkan "Bank Sampah" hingga memilah sampah untuk dijadikan berbagai hasil kerajinan dan berbagai produk pemanfaatan yang berguna.

"Pemkot juga telah melibatkan PLN untuk bekerja sama dalam pemanfaatan teknologi listrik berbasis sampah. Semoga hal ini menjadi progres dalam hal pemanfaatan sampah," katanya

Selain itu, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga bisa difungsikan sebagai taman bermain dan arena olahraga apabila pengurangan sampah di daerah tersebut bisa terselesaikan dengan menggunakan teknologi modern, demikian M Iqbal Samad Suhaeb.

Sementara Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishi pada kesempatan itu mengatakan, di dalam organisasi JJC terdapat berbagai perwakilan perusahaan besar dan pengembang manufaktur yang ada di Indonesia untuk membantu pembangunan yang ada di daerah - daerah.

"Di sini juga ada perusahaan dari Makassar yang terlibat dalam berbagai pembangunan jalan tol, dan budi daya ikan tuna serta berbagai pembangunan sarana manufaktur lainnya," kata Masafumi.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga tampil memaparkan programnya dengan menggunakan bahasa Jepang untuk menjelaskan potensi sumber daya alam yang ada di Sulsel.

Baca juga: MUI Makassar fatwakan buang sampah sembarangan haram

Baca juga: Pemilik toko di Makassar wajib siapkan tempat sampah

Baca juga: Penghargaan kategori kinerja pengurangan sampah diraih Kota Makassar



 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019