"Ini jelas-jelas menunjukkan bahwa video yang diklaim Komando Pusat AS adalah rekayasa dan bermotif politik untuk membenarkan kebijakan blokade serta pengurangan bantuan," kata Hamas.
Kelompok itu juga menuding AS gagal mendokumentasikan serangan-serangan Israel yang menewaskan 254 warga Palestina dan melukai 595 orang lainnya saat gencatan senjata diberlakukan.
CENTCOM sebelumnya membagikan rekaman drone yang diduga memperlihatkan truk bantuan dijarah oleh anggota Hamas di Gaza.
Hamas mengatakan jumlah rata-rata truk bantuan yang masuk ke Gaza tidak lebih dari 135 per hari, sementara sisanya adalah truk komersial yang tidak terjangkau oleh warga.
"Dukungan AS terhadap narasi Israel hanya memperdalam keberpihakan yang tidak bermoral serta menjadikannya mitra (Israel) dalam blokade dan penderitaan rakyat Palestina," kata kelompok itu.
Gencatan senjata di Jalur Gaza telah diberlakukan sejak 10 Oktober berdasarkan rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan Presiden AS Donald Trump. Perjanjian itu mencakup pertukaran sandera dan tahanan serta rekonstruksi di wilayah kantong Palestina itu.
Sejak Oktober 2023, agresi militer Israel telah menewaskan lebih dari 68.500 warga Palestina di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 170.600 orang.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas bantah tuduhan AS soal penjarahan truk bantuan di Gaza
