Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mencatat sebanyak 220 kejadian bencana di wilayah itu hingga Oktober 2025.
Kepala BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana di Palembang, Kamis, mengatakan hingga saat ini tercatat 220 kejadian bencana di Sumatera Selatan, mulai dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, tanah longsor, hingga kebakaran permukiman.
Dampaknya tak hanya merusak infrastruktur, tapi juga mengancam keselamatan dan perekonomian masyarakat.
Maka dari itu, BPBD Sumsel juga mendorong agar setiap pemerintah daerah memprioritaskan alokasi dana untuk penanganan bencana di daerah masing-masing.
Sebab, keterbatasan anggaran masih menjadi kendala utama dalam mempercepat respons dan rehabilitasi pascabencana.
"Kami berharap kabupaten dan kota bisa memperkuat komitmen mengalokasikan dana cadangan bencana. Jangan sampai penanganan terhambat karena faktor anggaran,” katanya.
Penanganan bencana adalah tanggung jawab bersama. Apabila, sinergi dan persepsi sudah satu arah, maka pelayanan dasar bagi korban dan masyarakat terdampak bisa terpenuhi dengan cepat.
BPBD: 220 kejadian bencana terjadi di Sumsel hingga Oktober 2025
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mencatat sebanyak 220 kejadian bencana di wilayah itu hingga Oktober 2025. ANTARA/HO-BPBD Sumsel
