Karenanya, dia memastikan TNI akan terus membina hubungan baik dengan ragam negara demi menjaga kondusifitas keamanan di wilayah.
Terkait kepastian untuk membeli pesawat tempur J-10 Chengdu, Freddy menyerahkan hal tersebut kepada Kementerian Pertahanan.
"Akuisisi pesawat tempur J-10 Chengdu merupakan bagian dari kebijakan pertahanan yang berada di bawah kewenangan dan tanggung jawab Kemhan," tutup Freddy.
Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menyebutkan pesawat tempur Chengdu J-10 buatan China akan segera terbang di Jakarta.
"Sebentar lagi terbang di Jakarta," ujar Sjafrie saat ditemui pers di Jakarta (15/10).
Namun demikian, Sjafrie tidak mengungkapkan lebih lanjut detail waktu penerbangan jet tempur tersebut.
Sebelumnya, Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengatakan, pesawat tempur Chengdu J-10 buatan China yang ingin dibeli Kemenhan, masih dikaji oleh TNI AU.
"Sementara untuk yang J-10 itu memang menjadi pengkajian TNI AU, kita ingin platform-platform alutsista yang terbaik," kata dia saat ditemui di Kementerian Pertahanan , Jakarta Pusat, Kamis (18/9).
Proses pengkajian tersebut dilakukan untuk memastikan pembelian pesawat tempur J-10 tepat untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.
Ia juga memastikan Kementerian Pertahanan belum membahas nilai anggaran yang akan dikeluarkan pemerintah untuk membeli pesawat tempur asal Negeri Tirai Bambu tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI: Rencana pembelian J-10 tak ganggu hubungan TNI dengan negara lain
