Jakarta (ANTARA) - Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari ekspektasi pasar.
“Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat kisaran Rp16.400-Rp16.500 dipengaruhi oleh faktor global melemahnya index dollar sehubungan dengan data inflasi dr sisi produsen yang lebih rendah dari ekspektasi pasar,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Mengutip Xinhua, Producer Price Index (PPI) AS menurun 0,1 persen pada bulan Agustus 2025, jauh di bawah perkiraan yakni kenaikan 0,3 persen.
Untuk PPI Inti, juga menurun 0,1 persen, di bawah dugaan yakni peningkatan 0,3 persen.
Capaian tersebut dinilai meningkatkan ekspektasi penurunan bunga acuan The Fed.
Rupiah menguat seiring data inflasi AS lebih rendah dari ekspektasi
Arsip foto - Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar/pri.
