Menurut BMKG, gerhana bulan total terjadi saat posisi matahari-bumi-bulan sejajar dalam satu garis lurus yang membuat bulan masuk ke bayangan inti (umbra) Bumi.
Saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah jika langit cerah.
Adapun warna merah pada bulan disebabkan oleh hamburan gelombang Rayleigh di atmosfer bumi.
Dengan demikian, cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi akan terhambur, sehingga cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru akan tersebar lebih banyak.
Sedangkan cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah akan lolos dan mencapai permukaan bulan, sehingga bulan tampak merah.
Berdasarkan catatan BMKG, gerhana bulan total itu merupakan yang kedua pada 2025 setelah sebelumnya terjadi pada 14 Maret dengan fase akhir dapat diamati dari sedikit wilayah di Indonesia bagian timur.
BMKG memperkirakan gerhana bulan yang berasosiasi dengan gerhana bulan total itu terjadi lagi pada 19 September 2043.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Puncak gerhana bulan total di Bali 8 September pukul 02.11 WITA
