Trump munculkan ide pembersihan etnis terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, Liga Arab menolak keras

id jalur gaza ,palestina,warga palestina,trump,liga arab

Trump munculkan ide pembersihan etnis terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, Liga Arab menolak keras

Ilustrasi - Seorang pria menggendong seorang gadis yang terluka meminta bantuan setelah serangan udara militer Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza, Palestina (21/5/2025). (ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Liga Negara-negara Arab (LAS) sepenuhnya menolak usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengubah Jalur Gaza menjadi "Riviera Timur Tengah" dengan menyebutnya sebagai pembersihan etnis terhadap warga Palestina yang menetap di sana.

"Liga Arab sepenuhnya menolak rencana Trump. Ini adalah pembersihan etnis, dan kami tidak akan mengizinkannya – tidak hanya di negara-negara tetangga Jalur Gaza, yang disebut Trump sebagai penerima warga Palestina, tetapi di negara lain mana pun," kata Sekretaris Jenderal LAS Ahmed Aboul Gheit kepada surat kabar Spanyol El Pais, Kamis.

Pada saat yang sama, Gheit memperingatkan agar jangan mengambil langkah pemutusan hubungan dengan Israel, serta menyarankan dialog tetap menjadi pendekatan yang paling efektif.

"Memutus hubungan diplomatik bukanlah kebijakan yang bijaksana dalam hal negosiasi dengan para pihak … Tanpa hubungan diplomatik dan komunikasi, mustahil untuk mendapatkan apa pun dari Israel," katanya.

Sebelumnya pada 5 Februari 2025, Trump mengumumkan bahwa AS akan "mengambil alih" Jalur Gaza setelah konflik berakhir dan membangun kembali daerah kantung Palestina itu menjadi "Riviera di kawasan Timur Tengah."

Trump mengatakan rencana tersebut akan mengharuskan relokasi warga Palestina dari Gaza ke negara-negara lain, seperti Yordania dan Mesir.

Sontak, gerakan Palestina Hamas mengecam pernyataan Trump, menolak gagasan untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza, dan membangun kendali AS atas wilayah kantong padat penduduk tersebut.

Kepala urusan luar negeri Israel Gideon Saar, di sisi lain, menyebut Gaza sebagai "eksperimen yang gagal" dalam pidato parlemen seraya menyerukan perlunya pertimbangan untuk usulan relokasi Trump itu.

Sumber: Sputnik-OANA




Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.