Presiden Prabowo sebut impor BBM 40 miliar USD bisa digunakan pendidikan, kesehatan

id Presiden Prabowo,Prabowo Subianto,IPA Convex 2025,Indonesian Petroleum Association,ketahanan energi,kemandirian energi,i

Presiden Prabowo sebut impor BBM 40 miliar USD bisa digunakan pendidikan, kesehatan

Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam acara pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan Ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) Tahun 2025 di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (21/5/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menilai impor bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai sekitar 40 miliar dolar AS seharusnya dapat digunakan untuk membiayai program pada bidang-bidang strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan menghapus kemiskinan.

Indonesia mengimpor BBM senilai 40,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp662,73 triliun sepanjang tahun 2024, dan impor liquid petroleum gas (LPG) sebesar Rp58 triliun.

“Kita keluarkan hampir 40 miliar dolar tiap tahun yang hal ini bisa sebenarnya, dan seharusnya digunakan untuk membantu rakyat kita di bidang-bidang strategis, (seperti) pendidikan, kesehatan, untuk mengurangi dan menghilangkan kemiskinan. Ini potensi yang bisa kita gunakan,” kata Presiden Prabowo saat berpidato dalam acara pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan Ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) Tahun 2025 di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu.

Oleh karena itu, Presiden menekankan tekadnya untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor energi, dan mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri.

Demi mewujudkan itu, Presiden menghendaki adanya kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan BUMN.

“Saya mendorong semua pihak dari dalam dan luar negeri ini. Silakan anda masuk ke peluang-peluang yang kami berikan," ujar Prabowo.

Baca juga: Hadir di IPA Convex 2025, Pertamina Hulu Rokan (PHR) dorong inovasi dan penguatan energi nasional

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.