Perjalanan Fajar/Rian pun berlanjut dengan mengikuti Super 750 India Open pada 14-19 Januari. Hasilnya mereka bertahan hingga babak kedua sebelum kalah dari ganda putra Thailand Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh dengan skor 22-24, 21-16, 16-21.Pencapaian terbaik mereka sejauh ini terjadi di Super 500 Indonesia Masters (21-26 Januari) dengan menembus final. Namun, mereka harus puas menjadi runner-up usai kalah dari ganda Malaysia Man Wei Chong/Tee Kai Wun dua gim langsung 11-21, 19-21.
“Sudah bagus sekali bisa sampai final. Mereka bisa mengatasi tekanan, itu hal positif," kata Anton.
Kini, Anton dan tim pelatih akan kembali mempersiapkan Fajar/Rian untuk tur Eropa. Salah satu tantangan terbesar mereka adalah mempertahankan gelar di Super 1000 All England yang akan berlangsung di Birmingham, Inggris, pada 11-16 Maret.
"“Targetnya tentu mempertahankan gelar juara. Mereka juga ingin hattrick di All England. Tapi itu tidak mudah. Persiapan harus maksimal, latihan keras, disiplin, dan komitmen penuh," ujar Anton menegaskan.
Fajar/Rian akan berusaha menambah gelar All England ketiga secara beruntun setelah sebelumnya berjaya pada 2023 dan 2024.
Pada 2023, Fajar/Rian meraih gelar perdana di turnamen bergensi tersebut usai mengalahkan senornya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final dengan skor 21-17, 21-14.
Satu tahun berselang, Fajar/Rian sukses mempertahankan gelar usai di final menaklukkan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dua gim langsung 21-16, 21-16.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih ganda putra fokuskan penguatan fisik Fajar/Rian