Tim Bakamla RI akhirnya berhasil mengevakuasi enam korban, yang terdiri dari Ali Usman (kapten, 34 tahun), Ismail (jurumudi, 54 tahun), Wahyudin (kelasi, 19 tahun), Ridho (kelasi, 26 tahun), Alexandro (kepala kamar mesin, 28 tahun), dan Boni Alvano (chief officer, 55 tahun).
"Seluruh korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke KN Tanjung Datu-301 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," kata Pranata Humas Ahli Muda Bakamla RI Kapten Bakamla Yuhanes Antara.
Sementara itu, tongkang Penata Besar berhasil dievakuasi dengan bantuan TB Sahabat Kapuas Utama, yang merupakan satu perusahaan dengan TB Mega 09.
Lalu tongkang Penata Besar diserahkan kepada instansi terkait, yakni Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut penyebab kapal Tug Boat TB Mega 09 tenggelam dan pencemaran laut akibat tumpahan bahan bakar minyak (BBM) kapal.
Komandan KN Tanjung Datu-301 Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko mengatakan bahwa Bakamla RI akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.
"Dengan adanya tindakan cepat dari Bakamla RI, enam orang awak kapal yang menjadi korban kecelakaan laut dapat diselamatkan dan kondisi perairan di sekitar lokasi kejadian tetap dalam pengawasan," kata Rudi.
Dia pun menyatakan bahwa Bakamla RI akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bakamla selamatkan enam orang awak kapal tenggelam di perairan Banten