Gaya hidup dan diabetes
Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishak Iskandar mengatakan gaya hidup mempengaruhi 72 persen orang meninggal karena penyakit diabetes melitus.
"Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 melansir pada 2023 penyakit tidak menular (PTM), termasuk diabetes, menyumbang sekitar 72 persen dari total kematian di Indonesia," kata Ishak disela rangkaian Peringatan Hari Diabetes sedunia di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan untuk menekan kasus penyakit diabetes di kalangan masyarakat, maka pihaknya bersama Yayasan Jantung Indonesia Sulsel dan mitra terus mengkampanyekan pola hidup sehat.
Menurut dia, masyarakat Indonesia diimbau untuk mendukung gaya hidup sehat, khususnya dalam menjaga asupan gula, garam, dan lemak (GGL) agar tidak berlebihan.
"Oleh karena itu, kami kembali menggelar kampanye tahunan bertajuk #Hands4Diabetes. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November mendatang," jelasnya.
Berkaitan dengan kegiatan tersebut lanjut dia, pihaknya berkolaborasi dengan Program Studi Dokter Spesialis Gizi Klinik Universitas Hasanuddin, Rumah Sakit Stella Maris dan Rumah Sakit Primaya Kota Makassar.
"Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 melansir pada 2023 penyakit tidak menular (PTM), termasuk diabetes, menyumbang sekitar 72 persen dari total kematian di Indonesia," kata Ishak disela rangkaian Peringatan Hari Diabetes sedunia di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan untuk menekan kasus penyakit diabetes di kalangan masyarakat, maka pihaknya bersama Yayasan Jantung Indonesia Sulsel dan mitra terus mengkampanyekan pola hidup sehat.
Menurut dia, masyarakat Indonesia diimbau untuk mendukung gaya hidup sehat, khususnya dalam menjaga asupan gula, garam, dan lemak (GGL) agar tidak berlebihan.
"Oleh karena itu, kami kembali menggelar kampanye tahunan bertajuk #Hands4Diabetes. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November mendatang," jelasnya.
Berkaitan dengan kegiatan tersebut lanjut dia, pihaknya berkolaborasi dengan Program Studi Dokter Spesialis Gizi Klinik Universitas Hasanuddin, Rumah Sakit Stella Maris dan Rumah Sakit Primaya Kota Makassar.