Jakarta (ANTARA) - Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia Jarot Mahendra mengatakan museum sebaiknya mempunyai program untuk anak dan orang tua guna membantu menguatkan ikatan (bonding) antara anak dan orang tuanya yang terasa jauh karena gawai.
"Harusnya yang menjadi fokus dalam aktivitas itu adalah bagaimana kita menguatkan bonding, ikatan antara anak dan keluarga," kata dia di Jakarta, Selasa.
Hal ini menjadi hal penting dalam membuat sebuah program anak. "Dan museum memang harus merambah ke sana," katanya.
Inilah yang kemudian menginspirasi Galeri Nasional Indonesia dalam menciptakan program temporer bernama Ruang Aktivitas Anak dan Keluarga. Ruang ini terbagi menjadi beberapa bagian salah satunya ruang sensorik motorik.
Di dalam ruangan ini, anak-anak dapat beraktivitas menggunakan barang-barang yang tersedia di ruangan.
Suatu waktu, pengelola mengusung konsep tentang ekologi sehingga benda-benda yang bisa ditemui anak seperti daun-daun kering. Daun-daun ini dapat dibuat kolase atau menjadi inspirasi dalam gambar anak.
Berita Terkait
Penuntasan kasus penyekapan ibu dan anak, Pj Gubernur Babel tugaskan khusus Satpol PP kawal kasusnya
Sabtu, 7 Desember 2024 19:04 Wib
Kodim Palembang gelar dapur masuk sekolah, guru dan siswa mengapresiasi
Sabtu, 7 Desember 2024 9:00 Wib
TNWK jelaskan hasil pengamatan visual kematian anak gajah
Kamis, 5 Desember 2024 10:02 Wib
Pentingnya literasi digital terkait larangan main medsos pada anak
Rabu, 4 Desember 2024 17:16 Wib
Anak gajah mati karena sakit Taman Nasional Way Kambas
Selasa, 3 Desember 2024 20:32 Wib
NPCI Sumsel fasilitasi anak disabilitas berprestasi lewat olahraga
Selasa, 3 Desember 2024 15:42 Wib
Benarkah hujan-hujanan dapat membuat anak jadi sakit?
Selasa, 3 Desember 2024 15:16 Wib
Disdik OKU Selatan wujudkan masa transisi PAUD ke SD menyenangkan
Senin, 2 Desember 2024 16:36 Wib