Palembang (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang menangkap pelaku pencurian material prasarana dan sarana kereta api di Kabupaten Muara Enim.
Manager Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti di Palembang, Sabtu, mengatakan untuk wilayah operasional Divre III Palembang masih terjadi pencurian material prasarana dan sarana kereta api diantaranya kabel/kawat sinyal, pendrol, rel, plat lincir, pen tusuk (brake shoe key), semboyan 21, (tanda atau lampu berwarna merah pada kedua sisi kanan dan kiri suatu kereta/gerbong, menandakan bahwa kereta/gerbong ini mengakhiri rangkaian kereta api.) yang keberadaannya sangat penting dalam operasional KA dan berpengaruh terhadap keselamatan perjalanan kereta api.
Ia menjelaskan pihaknya melakukan penangkapan pelaku pencurian material prasarana dan sarana berupa pendrol, plat lincir dan pen tusuk (brake shoe key) di wilayah lintas Muara Enim, Jumat (9/8).
"Penangkapan ini merupakan hasil kerjasama dan koordinasi yang baik dari unit Pengamanan PT KAI Divre III Palembang dan jajaran Reskrim Polres Muara Enim," jelasnya
Pelaku pencurian tersebut saat ini sudah diamankan di Polres Muara Enim dan dalam pemeriksaan lebih lanjut kemudian untuk pengembangan kasus pencurian material prasarana sarana kereta api lainnya agar memberikan efek jera bagi pelaku pencurian.
Sedangkan untuk terduga pelaku pencurian yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ), unit pengamanan telah melakukan koordinasi dengan keluarga nya untuk dilakukan pengawasan dan pengobatan lebih lanjut karena apa yang telah dilakukan nya tersebut sangat membahayakan keselamatan perjalanan kereta api.
Hilangnya material prasarana dan sarana tersebut memiliki resiko yang membahayakan perjalanan kereta api karena apabila besi rel di petak jalur itu hilang mengakibatkan kereta yang melintas akan anjlok dan bisa berakibat kereta tersebut terguling dan membuat perjalanan kereta baik itu kereta barang maupun kereta penumpang berpotensi tidak aman.
Banyaknya oknum yang tidak bertanggung jawab demi mendapatkan keuntungan pribadi secara sadar maupun tidak sadar telah membahayakan para penumpang yang diangkut dengan kereta api maupun barang yang diangkut untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat, diantara nya KA BBM, KA semen, KA batubara untuk pasokan pembangkit listrik Suralaya.
"Untuk kerugian material memang ada. Tetapi kami lebih menyoroti soal bahaya yang lebih besar, ini terkait keselamatan perjalanan kereta api, jadi kerugiannya tidak bisa hanya dinilai dengan uang," ujarnya.
Dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api PT KAI Divre III Palembang tidak dapat mengamankan sendiri. Selama ini pengamanan objek vital ini mendapatkan dukungan penuh dari Kepolisian Daerah Sumatera Selatan melalui polres-polres wilayah yang dilalui perjalanan kereta api serta informasi-informasi dari masyarakat yang berada di sekitar rel.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan ini, dan mengajak semua pihak dan stakeholder terkait untuk ikut membantu menjaga perjalanan kereta api," kata Aida.
Berita Terkait
BI: Uang pecahan Rp10 ribu tahun emisi 2005 tidak berlaku lagi
Jumat, 4 Oktober 2024 1:15 Wib
Manajemen SFC tunjuk kembali Hendri Susilo jadi pelatih
Jumat, 4 Oktober 2024 1:14 Wib
Hakim tolak eksepsi empat remaja pembunuh siswi SMP di Palembang
Kamis, 3 Oktober 2024 16:40 Wib
UIN Palembang tingkatkan toleransi agama para tenaga didik
Kamis, 3 Oktober 2024 13:32 Wib
Polisi tutup Jalan Sudirman Palembang saat pameran alutsista TNI
Kamis, 3 Oktober 2024 13:31 Wib
Sistem manajemen anti penyuapan Bank Sumsel Babel raih sertifikasi ISO
Kamis, 3 Oktober 2024 13:31 Wib
Poltekpar Palembang Targetkan 30 Persen Lulusan Berwirausaha
Kamis, 3 Oktober 2024 5:34 Wib
Kota Palembang tetapkan harga kios Pasar 16 Ilir Rp180 juta
Rabu, 2 Oktober 2024 23:26 Wib