Maryati (55), pedagang kopi keliling lainnya di Dermaga 1 Pelabuhan Merak mengaku dirinya berjualan mulai pukul 17.00 WIB dan pulang sekitar pukul 04.00 WIB.
Kebanyakan pembeli kopi itu, kata dia, selain sopir juga penumpang di atas kendaraan yang menunggu naik ke atas kapal untuk diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Harga kopi Rp5.000 per gelas, juga eceran rokok dan mi rebus, sehingga bisa meraup keuntungan bersih di atas Rp200 ribu dibandingkan hari normal Rp70 ribu per hari.
"Kami merasa terbantu ekonomi keluarga dari keuntungan itu bisa menyekolahkan tiga anak hingga lulus dari SMK," kata Maryati yang mengaku berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
Seorang petugas pengamanan di Pelabuhan Merak Iwan mengatakan, para pedagang keliling di dermaga diperkirakan ratusan orang mulai berjualan minuman kopi , air mineral, rokok, aneka makanan kering hingga mi rebus.
Mereka berjualan di sekitar Pelabuhan Merak dibolehkan, bahkan menggunakan pakaian seragam. "Kami membolehkan para pedagang itu untuk membantu pemberdayaan ekonomi keluarga mereka," katanya pula.
Baca juga: Kadin tegaskan TikTok harus taat regulasi jika ingin berbisnisBaca juga: Kementerian Koperasi UKM kembangkan hasil perikanan di OKU Timur
Baca juga: BRI Palembang edukasi inklusi keuangan ke pedagang pasar