Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis bedah saraf dari Kelompok Staf Medis Bedah Saraf Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo dr. Ande Fachniadin, Sp.BS,
mengatakan melakukan skrining otak secara rutin sebagai langkah pencegahan terhadap aneurisma adalah penting.
"Jika terdapat pembuluh darah yang sudah berbentuk balon, sebaiknya ditutup agar tidak terjadi pecah di masa mendatang," ujar Ande dalam diskusi interaktif yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Aneurisma, penggelembungan pembuluh darah pada otak, dapat dialami oleh siapa pun, terutama oleh mereka yang memiliki riwayat keluarga terkait masalah tersebut. Menurut Ande, bahkan orang berusia 40-an saat ini dapat menjadi penderita aneurisma.
Meskipun tidak sepopuler penyakit jantung dan stroke, Ande mengingatkan bahwa aneurisma dapat berakibat fatal dan seringkali tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, pengecekan otak secara rutin dianggap sangat penting.
Ande, yang menyelesaikan pendidikan spesialis bedah saraf di Universitas Indonesia, menilai ketika seseorang berusia 30 tahun, dia sangat perlu menaruh perhatian terhadap kesehatan. Skrining besar, misalnya dengan metode pencitraan magnetik resonance imaging (MRI) pada kepala bisa dilakukan ketika berusia 30 tahun dan diulang pada usia 40 tahun.
Berita Terkait
Penderita diabetes, dianjurkan tak sembarang konsumsi gula
Rabu, 4 September 2024 14:28 Wib
Ratusan pekerja Kilang Pertamina Plaju donor darah
Rabu, 4 September 2024 9:00 Wib
Kemenkumham Sumsel gelar donor darah massal bantu penuhi stok PMI
Kamis, 8 Agustus 2024 16:22 Wib
PMI optimistis mampu penuhi kebutuhan darah di OKU
Senin, 29 Juli 2024 19:54 Wib
Ahli gizi anjurkan penderita diabetes tidak berlebihan konsumsi buah
Senin, 22 Juli 2024 16:29 Wib
Kejari Ogan Komering Ulu gelar donor darah sambut Hari Adhyaksa ke-64
Senin, 15 Juli 2024 14:44 Wib
Tradisi celup kaki ke darah hewan kurban di Palembang
Senin, 17 Juni 2024 10:24 Wib
Inilah rekor cek darah massal masuk MURI
Minggu, 9 Juni 2024 15:59 Wib