Lestarikan budaya, Baranusa harap dapat bersinergi dengan pemerintah
Jakarta (ANTARA) - Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (Baranusa) berharap dapat bersinergi dengan pemerintah dalam upaya mengembangkan dan melestarikan budaya di Indonesia.
"Budaya yang ada di Indonesia ini, semuanya sudah hampir terdegradasi dan mulai punah. Apalagi, saat ini kalangan milenial kurang mengenai budaya Nusantara," kata Panglima Besar Baranusa Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin usai pengukuhan pengurus Baranusa Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara di Anjungan Maluku Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlunya sinergitas antara Baranusa dengan pemerintah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda tentang budaya Nusantara.
Baranusa kembali dibangkitkan sejak puluhan tahun lalu dengan tujuan untuk memperkenalkan diri tentang budaya Nusantara yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
"Berbagai macam adat kebudayaan yang ada sangat rentan. Namun dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika, bisa bersatu dan tidak konflik dalam hal apapun," kata Ketua Yayasan Raja Sultan Nusantara (Yasutra) itu.
Dia juga berharap kepada pemerintah agar ke depannya para raja sultan datuk pengisi pemangku adat dapat menjadi mitra strategis pemerintah di bidang adat budaya apapun.
Badaruddin pun meminta agar Presiden Joko Widodo segera menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) dalam mengembangkan budaya di Indonesia.
"Kami berharap untuk diterbitkannya Keppres atau peraturan tentang kerajaan kesultanan pemangku adat Indonesia ini, sehingga dapat bekerja sama di setiap daerah untuk pengembangan budaya," ujarnya.
"Budaya yang ada di Indonesia ini, semuanya sudah hampir terdegradasi dan mulai punah. Apalagi, saat ini kalangan milenial kurang mengenai budaya Nusantara," kata Panglima Besar Baranusa Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin usai pengukuhan pengurus Baranusa Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara di Anjungan Maluku Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlunya sinergitas antara Baranusa dengan pemerintah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda tentang budaya Nusantara.
Baranusa kembali dibangkitkan sejak puluhan tahun lalu dengan tujuan untuk memperkenalkan diri tentang budaya Nusantara yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
"Berbagai macam adat kebudayaan yang ada sangat rentan. Namun dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika, bisa bersatu dan tidak konflik dalam hal apapun," kata Ketua Yayasan Raja Sultan Nusantara (Yasutra) itu.
Dia juga berharap kepada pemerintah agar ke depannya para raja sultan datuk pengisi pemangku adat dapat menjadi mitra strategis pemerintah di bidang adat budaya apapun.
Badaruddin pun meminta agar Presiden Joko Widodo segera menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) dalam mengembangkan budaya di Indonesia.
"Kami berharap untuk diterbitkannya Keppres atau peraturan tentang kerajaan kesultanan pemangku adat Indonesia ini, sehingga dapat bekerja sama di setiap daerah untuk pengembangan budaya," ujarnya.