Surabaya (ANTARA) - Kementerian Perdagangan dan Yayasan Business & Export Development Organization memperkenalkan buku berjudul Eastern Indonesia For The World, The Story of Eastern Indonesian Food Commodities yang berisi berbagai komoditas andalan ekspor asal Indonesia timur.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi dalam keterangannya yang dikutip di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, mengatakan buku tersebut diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat umum dalam meningkatkan ekspor dari Indonesia bagian timur.
"Buku itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor dari Indonesia timur," katanya.
Selain itu, lanjut dia, juga memperkenalkan sejumlah komoditas andalan asal wilayah tersebut seperti cengkih, vanila, moringa, dan jahe.
Buku yang diluncurkan di ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 tersebut diharapkan juga dapat menjadi katalog bagi pemerintah daerah (pemda) dan para pemangku kepentingan terkait untuk memahami potensi komoditas andalan yang bisa diekspor, lengkap dengan eksportir dan para UMKM, ujarnya.
Ketua Yayasan Business & Export Development Organization (BEDO) Jeff Kristianto mengatakan bahwa buku Eastern Indonesia For The World, The Story of Eastern Indonesian Food Commodities lahir dari kepedulian Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan BEDO untuk melahirkan UMKM yang mampu ekspor dari wilayah Indonesia timur.
SETC dan BEDO punya semangat yang sama yakni ingin mendorong anak muda untuk menjadi eksportir-eksportir baru, wirausaha muda baru sekaligus mendukung program pemerintah untuk peningkatan ekspor.
"Pemerintah sudah menggalakkan Spice Up To The World dan komoditas dari Indonesia timur sebenarnya sangat banyak dan terkenal, cuma tidak banyak eksportir dari sana," ujarnya.
Jeff menuturkan buku ini diharapkan menjadi living document dan akan dikirimkan kepada atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), kedutaan negara sahabat di Tanah Air sehingga dapat memberikan informasi sekaligus membuka peluang akses pasar ke luar negeri.
"Harapan besarnya adalah ekspor Indonesia bisa meningkat. Selain itu, buku ini bisa dikenal dan menjadi panduan bagi buyer yang mencari komoditas dari Indonesia timur," ucapnya.
Dalam proses penyusunan buku, SETC dan BEDO bekerja sama dengan Kemendag, para UMKM menjadi duta ekspor Indonesia timur untuk mengumpulkan data-data relevan terkait komoditas ekspor.
Program Duta Ekspor Indonesia Timur merupakan kolaborasi SETC dan BEDO untuk mendorong pelaku UMKM melakukan ekspor. Pada ajang TEI 2023, SETC dan BEDO juga membawa 4 Duta Ekspor Indonesia Timur untuk bisa berinteraksi langsung dengan calon buyer.
"Kendati banyak tantangan seperti kendala transportasi untuk ekspor, belum banyak industri pengolahan di Indonesia timur, tetapi potensinya sangat besar khususnya untuk komoditas," ucapnya.
Berita Terkait
Babel catatkan belanja negara capai Rp2,06 triliun
Minggu, 6 Oktober 2024 15:36 Wib
Kopi robusta Lahat tersertifikasi indikasi geografis
Minggu, 6 Oktober 2024 6:04 Wib
Kilang Plaju bina budidaya ikan terintegrasi di Sungai Gerong
Sabtu, 5 Oktober 2024 7:30 Wib
Kabar dari Bulog OKU, stok beras mencukupi hingga akhir tahun
Sabtu, 5 Oktober 2024 7:03 Wib
Menkeu minta pengelola keuangan terapkan sifat Nabi Muhammad
Jumat, 4 Oktober 2024 20:16 Wib
Memorabilia Uang Rp10.000 tahun emisi 2005, keberadaanya masih berlaku untuk alat pembayaran
Jumat, 4 Oktober 2024 1:15 Wib