Jakarta Film Week gelar kelas akting bersama artis Christine Hakim
Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara Jakarta Film Week (JFW) mengumumkan akan menggelar Acting Masterclass atau kelas akting bersama aktor peran dan produser Christine Hakim berkolaborasi dengan The Journey of Christine Hakim dalam rangka memperingati 50 Tahun Berkarya Christine Hakim.
Rencananya, kelas akting yang menjadi rangkaian Fringe Event JFW tersebut diselenggarakan pada 28 Oktober 2023 di Ashley Hotel Wahid Hasyim, Jakarta. Acting Masterclass akan diikuti oleh mereka yang terpilih melalui tahap seleksi, menurut keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Calon peserta kelas akting JFW bersama Christine Hakim diwajibkan memiliki pengalaman minimal pernah terlibat di dua judul film sebagai pemeran utama atau pemeran pendukung dalam film pendek, film panjang, maupun film seri.
Calon peserta yang ingin bergabung di program tersebut dapat mendaftar melalui laman resmi Jakarta Film Week dengan mengisi formulir, mengunggah video perkenalan diri, dan contoh akting dalam bentuk satu video berdurasi maksimal 2 menit dengan format .MP4 atau .MOV.
Jika terpilih, peserta akan mendapatkan pengalaman Acting Masterclass lengkap dengan kesempatan untuk menonton film "Tjoet Nja’ Dhien" dan atau "Pasir Berbisik" saat festival JFW 2023, sekaligus membedah perjalanan keaktoran Christine Hakim di dalam kelas. Selain Acting Masterclass, JFW juga akan menghadirkan Directing Masterclass atau kelas penyutradaraan yang menghadirkan Shimizu Takashi dan Ouchi Yashusi. Keduanya adalah sutradara dan sinematografer dari film "Sana" asal Jepang yang karya mereka akan ditayangkan di JFW kali ini.
JFW juga menghadirkan berbagai program Fringe Event lain yang bisa diikuti oleh publik. Selain Masterclass, terdapat juga program Talks dan Community.
Pada program Talks akan menampilkan sesi "Exploring New Realities" bersama Upi Guava akan membahas bagaimana pemanfaatan teknologi seperti AI, VFX, dan implementasinya dalam sebuah film, serta sesi "Cinema and She" membahas bagaimana seorang perempuan berkembang dan hidup di industri film.
Sementara itu pada program Community, akan ada dua sesi yang mengusung tema "Unlocking Opportunities" mengentaskan peluang co-produksi sebuah film, serta sesi "Video Killed Kissed The Radio Stars" yang membedah tentang bagaimana musik dapat diselaraskan dalam produksi film.
JFW yang kali pertama diselenggarakan pada tahun 2021 adalah bukti eksistensi dan kebangkitan industri film di masa pandemi terjadi. Ajang tersebut mencerminkan upaya dan komitmen berkelanjutan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta untuk memajukan dan mengembangkan industri film, baik di dalam dan luar negeri.
Setiap tahun, JFW memberikan wadah bagi film-film dari berbagai negara di dunia, baik dalam bentuk film panjang maupun pendek.
Di tengah kemegahan festival ini, beberapa karya luar biasa dipilih dan dianugerahi penghargaan bergengsi. Tidak kurang dari ratusan ribu penonton berpartisipasi, baik secara virtual maupun secara langsung.
Rencananya, kelas akting yang menjadi rangkaian Fringe Event JFW tersebut diselenggarakan pada 28 Oktober 2023 di Ashley Hotel Wahid Hasyim, Jakarta. Acting Masterclass akan diikuti oleh mereka yang terpilih melalui tahap seleksi, menurut keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Calon peserta kelas akting JFW bersama Christine Hakim diwajibkan memiliki pengalaman minimal pernah terlibat di dua judul film sebagai pemeran utama atau pemeran pendukung dalam film pendek, film panjang, maupun film seri.
Calon peserta yang ingin bergabung di program tersebut dapat mendaftar melalui laman resmi Jakarta Film Week dengan mengisi formulir, mengunggah video perkenalan diri, dan contoh akting dalam bentuk satu video berdurasi maksimal 2 menit dengan format .MP4 atau .MOV.
Jika terpilih, peserta akan mendapatkan pengalaman Acting Masterclass lengkap dengan kesempatan untuk menonton film "Tjoet Nja’ Dhien" dan atau "Pasir Berbisik" saat festival JFW 2023, sekaligus membedah perjalanan keaktoran Christine Hakim di dalam kelas. Selain Acting Masterclass, JFW juga akan menghadirkan Directing Masterclass atau kelas penyutradaraan yang menghadirkan Shimizu Takashi dan Ouchi Yashusi. Keduanya adalah sutradara dan sinematografer dari film "Sana" asal Jepang yang karya mereka akan ditayangkan di JFW kali ini.
JFW juga menghadirkan berbagai program Fringe Event lain yang bisa diikuti oleh publik. Selain Masterclass, terdapat juga program Talks dan Community.
Pada program Talks akan menampilkan sesi "Exploring New Realities" bersama Upi Guava akan membahas bagaimana pemanfaatan teknologi seperti AI, VFX, dan implementasinya dalam sebuah film, serta sesi "Cinema and She" membahas bagaimana seorang perempuan berkembang dan hidup di industri film.
Sementara itu pada program Community, akan ada dua sesi yang mengusung tema "Unlocking Opportunities" mengentaskan peluang co-produksi sebuah film, serta sesi "Video Killed Kissed The Radio Stars" yang membedah tentang bagaimana musik dapat diselaraskan dalam produksi film.
JFW yang kali pertama diselenggarakan pada tahun 2021 adalah bukti eksistensi dan kebangkitan industri film di masa pandemi terjadi. Ajang tersebut mencerminkan upaya dan komitmen berkelanjutan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta untuk memajukan dan mengembangkan industri film, baik di dalam dan luar negeri.
Setiap tahun, JFW memberikan wadah bagi film-film dari berbagai negara di dunia, baik dalam bentuk film panjang maupun pendek.
Di tengah kemegahan festival ini, beberapa karya luar biasa dipilih dan dianugerahi penghargaan bergengsi. Tidak kurang dari ratusan ribu penonton berpartisipasi, baik secara virtual maupun secara langsung.