Dokter ingatkan bahaya kualitas udara burukbagi kesehatan kulit

id Tips kesehatan kulit,Udara buruk Jakarta,kesehatan kulit,kualitas udara,berita sumsel, berita palembang

Dokter ingatkan bahaya kualitas udara burukbagi kesehatan kulit

Ilustrasi - Warga berjalan menggunakan payung di tengah cuaca terik akibat fenomena alam peningkatan suhu panas dalam beberapa hari terakhir, Jakarta, Senin (24/4/2023). ANTARA FOTO/Fauzan/nym.

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kulit dr. Arini Widodo, SpKK mengingatkan bahwa kualitas udara yang sedang buruk di Jakarta juga bisa berdampak pada kesehatan kulit.

“Udara yang terkontaminasi di Jakarta mengandung polutan seperti partikel debu, asap kendaraan, dan bahan kimia berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul-molekul yang tidak stabil dan memiliki kecenderungan untuk merusak struktur sel,” kata Arini yang menamatkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), saat dihubungi ANTARA, Rabu.

Arini menjelaskan paparan jangka panjang terhadap radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif pada kulit. Akibatnya, terjadi peningkatan produksi enzim dan senyawa inflamasi di kulit, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan kolagen, elastin, dan DNA kulit.

“Hal ini dapat mempercepat proses penuaan kulit dan menyebabkan munculnya kerutan, garis halus, serta kehilangan kekenyalan kulit,” kata Arini.

Selain dampak dari radikal bebas, kualitas udara yang buruk juga dapat menyebabkan akumulasi kotoran pada kulit. Partikel debu, polusi, dan zat-zat lainnya dapat menempel pada permukaan kulit dan menyumbat pori-pori.

Sumbatan pori-pori dapat menyebabkan munculnya jerawat dan komedo. Kotoran yang terperangkap di dalam pori-pori juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami kulit, sehingga meningkatkan risiko infeksi kulit seperti dermatitis atau eksim.