Bupati Banyuasin mengajak warga lestarikan budaya Sedekah Bumi Desa

id Banyuasin,Budaya Sedekah Bumi Desa,Askilani Jasi

Bupati Banyuasin mengajak warga lestarikan budaya Sedekah Bumi Desa

Bupati Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan Askolani menghadiri Sedekah Bumi Desa bersama ribuan warga Desa Daya Utama, Kecamatan Muara Padang, sebagai wujud syukur atas keberhasilan panen, Sabtu (27/5/2023). ANTARA/HO-Diskominfo Banyuasin

Banyuasin, Sumatera Selatan (ANTARA) - Bupati Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan Askolani Jasi mengajak warga daerah setempat untuk tetap melestarikan budaya Sedekah Bumi Desa dengan melibatkan seluruh anggota keluarga mempersiapkan proses perayaannya.

"Seluruh anggota keluarga mesti dilibatkan dalam proses persiapan perayaan Sedekah Bumi Desa sehingga mereka bisa lebih dekat dengan tradisi turun temurun ini," kata Askolani, saat menghadiri Sedekah Bumi Desa di Desa Daya Utama, Kecamatan Muara Padang, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu.

Menurut dia, anak-anak perlu didekatkan dengan tradisi ini sehingga tidak tergerus dengan arus modernisasi dan lupa dengan budaya sendiri.

Didampingi Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono, Askolani menjabarkan, Sedekah Bumi Desa adalah budaya masyarakat Banyuasin yang sudah dilakukan sejak lama dan berdampak positif.

Dalam kegiatan tersebut warga desa berkumpul membawa semua hasil buminya mulai dari buah-buahan, sayur, daging untuk dimasak lalu dimakan bersama-sama.

“Dari situ terjalinlah rasa kebersamaan, gotong royong dangan mengungkapkan rasa syukur atas nikmat rezeki yang Allah SWT berikan kita bisa mencapai musim panen, lalu terciptalah kerukunan itu yang menjadi modal penting pembangunan daerah,” ujarnya.

Untuk diketahui, Kabupaten Banyuasin sebagai daerah otonomi baru pemekaran Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, sampai kini terus berupaya mengembangkan potensi pertanian.

Kerja keras masyarakat petani dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin mengembangkan pertanian daerah tersebut dalam beberapa tahun terakhir menjadikan kabupaten ini menduduki peringkat empat nasional dan peringkat satu di Pulau Sumatera sebagai daerah penghasil beras tertinggi, yang ditetapkan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Askolani menjelaskan bahwa daerah yang dipimpinnya pada 2022 menjadi lumbung pangan nasional keempat dengan total produksi padi mencapai 2,7 juta ton per tahun dari luas sawah sekitar 200 ribu hektare.

Kabupaten Banyuasin memiliki luas wilayah 11.832,99 km persegi dengan populasi penduduk 854.628 jiwa serta luas laut 1.565,97 km persegi

Jika melihat luas wilayah yang mencapai 11.832,99 km persegi, Kabupaten Banyuasin masih memiliki banyak lahan untuk dijadikan lahan pertanian guna meningkatkan produksi padi yang telah dicapai untuk memantapkan posisi sebagai lumbung pangan nasional.

Selain itu, ia menjabarkan, Banyuasin memiliki sumber daya manusia berupa para petani dan petugas penyuluh pertanian lapangan serta memiliki SMK Pertanian Pembangunan Negeri (PPN) Sembawa yang merupakan satu-satunya di Tanah Air.

Bahkan juga terdapat Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Sembawa, Banyuasin, yang memiliki lahan seluas 268 hektare yang kini berhasil membibitkan ratusan ekor sapi lokal unggul dan ayam kampung petelur unggul.

"Bersama warga kami terus berupaya mengoptimalkan potensi pertanian dan fasilitas pendukung milik pemkab dan Kementerian Pertanian yang terdapat di Kabupaten Banyuasin untuk menjadikan daerah ini penghasil beras terbanyak di Tanah Air dan bahan pangan lainnya," kata Bupati Askolani.