Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mengumumkan pelaksanaan skema vaksinasi COVID-19 dosis penguat (booster) kedua untuk 1,4 juta warga daerah setempat tertunda.
Kepala Dinkes Sumsel Trisnawarman di Palembang, Selasa, mengatakan ketertundaan ini disebabkan stok vaksin Pfizer yang dibutuhkan sudah tidak ada atau habis sejak sebulan lalu.
"Sebulan yang lalu pas stok Pfizer habis tidak ada sama sekali, kami mengajukan permintaan vaksin penguat kedua, namun sampai saat ini belum tiba,” kata dia.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pelaksanaan skema vaksinasi untuk 1,4 juta orang atau 26,7 persen target sasaran yang sudah menyelesaikan vaksinasi dosis penguat pertama dari total 7,2 juta total target sasaran vaksinasi itu tertunda, tidak sesuai tanggal pelaksanaan yang ditetapkan.
Bila merujuk pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan HK.02.02/C/380/2023 pelaksanaan vaksinasi dosis penguat kedua itu sudah bisa dilaksanakan per Selasa, 24 Januari 2023.
“Belum tahu pasti kapan tiba. Menurut Kemenkes terakhir di kirim dalam waktu dekat. Ada ratusan ribu vaksin yang dibutuhkan Sumsel,” imbuhnya.
Kendati demikian, ia memastikan bila vaksin tiba, akan langsung didistribusikan sesuai kebutuhan masyarakat di 17 kabupaten/ kota di Sumsel.
Para target sasaran nantinya dapat melaksanakan vaksinasi tersebut di setiap pelayanan kesehatan mulai dari rumah sakit, klinik hingga Puskesmas di 17 kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Berita Terkait
BRI nilai restrukturisasi kredit dampak COVID-19 telah selamatkan UMKM
Senin, 1 April 2024 15:15 Wib
Pertamina tambah sebanyak 19 ribu tabung LPG 3 kilogram di Lubuklinggau
Minggu, 24 Maret 2024 23:14 Wib
Polda Sumsel tutup 19 lokasi penyulingan ilegal di Muba
Kamis, 21 Maret 2024 18:54 Wib
BMKG deteksi 19 titik panas di Sumut
Selasa, 19 Maret 2024 15:09 Wib
BRI siapkan strategi jelang berakhirnya restrukturisasi COVID-19
Selasa, 20 Februari 2024 11:07 Wib
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Dinkes Sumsel temukan 28 kasus aktif COVID-19 pada Januari 2024
Rabu, 31 Januari 2024 23:24 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 20:44 Wib