Basarnas Palembang siagakan 102 personel atasi bencana banjir

id Basarnas Palembang,Apel Siaga Bencana,Hidrometeorologi,Banjir,Sumsel

Basarnas Palembang siagakan 102 personel atasi bencana banjir

Kepala Basarsas Palembang Heri Marantika beserta jajarannya menaiki salah satu kendaraan taktis kedaruratan bencana berupa mobil ATV seusai apel siaga bencana banjir dan tanah longsor di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/12/2022) (ANTARA/M Riezko Bima Elko P)

Palembang (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Palembang, Sumatera Selatan menyiagakan sebanyak 102 orang personel untuk mengatasi dampak bencana hidrometeorologi banjir di daerah ini.

Kepala Basarnas Palembang Heri Marantika, kepada wartawan di Palembang, Rabu, mengatakan personel itu disiagakan ke setiap kabupaten dan kota.

Adapun dengan pembagian sekitar 70 orang tergabung sebagai anggota BKO (Bawah Kendali Operasi) ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel.

Kemudian personel lainnya disiagakan di empat lokasi sub regional daerah setempat meliputi Kota Pagaralam, Kota Lubuk Linggau, Kota Palembang, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

“Basarnas memiliki tugas dan fungsi mencari, menyelamatkan, jiwa masyarakat yang terdampak bencana hidrometeorologi, yang saat ini fokusnya potensi banjir,” kata dia.

Menurutnya, setiap personel dilengakapi dengan peralatan pertolongan dalam kondisi yang dipastikan prima sehingga siap digunakan kapan pun.

Adapun peralatan pertolongan itu di antaranya seperti perahu karet, kendaraan darat, ATV, oksigen selam, berikut peralatan penunjang lainnya.

Selain itu, ia menyebutkan, Basarnas Palembang juga menyiagakan pos pengaduan bencana yang terkoneksi dengan pemangku kepentingan kebencanaan TNI, Polri, BPBD hingga Tagana Dinas Sosial.

“Masyarakat bisa menghubungi nomor darurat 115, atau 0711-418-372 dan 0821-804-619-16 untuk mendapatkan pertolongan,” ujarnya.

Namun terlepas dari situ, Heri mengimbau, masyarakat untuk dapat meningkatkan kewaspadaan seperti tidak beraktivitas di tepi sungai, kawasan perbukitan bila tidak begitu dibutuhkan.

Sebab berdasarkan laporan BMKG diprakirakan terjadi peningkatan curah hujan dengan skala 200-300 mm pada Desember 2022- triwulan pertama 2023 sehingga dengan potensi bencananya besar,

Sementara itu diketahui, BPBD Sumsel mencatat selama tahun 2022 sudah terjadi sebanyak 149 kasus bencana hidrometorologi antara lain, banjir 39 kasus, tanah longsor 16 kasus, angin puting beliung 11 kasus, banjir bandang 10 kasus.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Bencana BPBD Sumsel, Ansori melaporkan, bencana hidrometeorologi terparah terjadi di Desa Kota batu Warkuk Ranau Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Di mana, ada sebanyak 600 kepala keluarga di desa setempat terdampak banjir bandang setelah diguyur hujan deras, pada 13 November 2022.

Kemudian, sebanyak dua jembatan penyeberangan putus, talut sepanjang 700 meter rusak, belasan hektar sawah dan ratusan rumah terendam banjir, enam rumah diantaranya hancur dalam peristiwa banjir bandang itu.

"Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Tapi melihat dari kondisi cuaca dan dampak yang ditimbulkan kita harus sama-sama tingkatkan kewaspadaan dan bersiaga," tandasnya