BPBD: Empat rumah rusak akibat gempa bumi Probolinggo

id gempa probolinggo,Desa Tambakukir,gempa bumi bermagnitudo ,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

BPBD: Empat rumah rusak akibat gempa bumi Probolinggo

Tembok penahan tanah rumah warga di Desa Tambakukir, Kecamatan Kotaanyar longsor akibat gempa bumi magnitudo 4,1 yang terjadi pada Rabu (23/11/2022) petang. (ANTARA/HO-BPBD Probolinggo)

Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Supervisor Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo Aries Setyawan mengatakan ada empat rumah yang rusak akibat gempa bumi bermagnitudo 4,1 yang berpusat di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Empat rumah yang mengalami kerusakan berada di Desa Tambakukir, Kecamatan Kotaanyar, namun kerusakannya kategori ringan," katanya saat dihubungi per telepon di Probolinggo, Kamis.

Gempa bermagnitudo 4,1 dengan lokasi 7,81 LS dan 113,59 BT atau berpusat di 14 kilometer timur laut Kabupaten Probolinggo dengan kedalaman enam kilometer terjadi pada Rabu (23/11), pukul 17.45 WIB.

"Tiga rumah rusak ringan dan satu rumah tembok penahan tanahnya longsor di Desa Tambakukir, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana gempa bumi tersebut," katanya.

Ia menjelaskan gempa bumi itu dirasakan warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Probolinggo, yakni Kecamatan Kotaanyar, Paiton, Pakuniran, Kraksaan, Tiris, Krejengan, Besuk, Gending, Krucil dan sekitarnya.

"Hingga saat ini kami masih berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat yang terdampak gempa terkait dan dampak lain yang belum teridentifikasi, " tuturnya.

Aries mengatakan BPBD Probolinggo akan melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi dan akan melakukan upaya penanganan darurat jika diperlukan sewaktu-waktu.

"Kami imbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan terkait gempa bumi karena Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo akan meneruskan informasi yang akurat dari BMKG," katanya.

Gempa bumi Probolinggo tersebut juga dirasakan oleh warga di Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo.