Dinas Pertanian OKU mendorong petani budi daya kopi kualitas ekspor

id Bantuan bibit kopi, budidaya tanaman kopi, kelompok tani, produksi kopi, Dinas Pertanian OKU

Dinas Pertanian OKU mendorong petani budi daya kopi kualitas ekspor

Kasi Pengolahan Hasil Perkebunan Dinas Pertanian OKU, Rusdi Ariansyah. (ANTARA/Edo Purmana/22)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mendorong petani di daerah itu untuk membudidayakan tanam kopi yang memiliki kualitas ekspor seperti jenis arabika dan robusta.

Kepala Dinas Pertanian OKU, Joni Saihu melalui Kasi Pengolahan Hasil Perkebunan, Rusdi Ariansyah di Baturaja, Selasa mengatakan bahwa kopi memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai penghasil devisa dan sumber pendapatan petani karena kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia.

"Di Kabupaten OKU saat ini ada dua jenis kopi yang berkembang, yaitu arabika dan robusta," katanya.

Dia menjelaskan, kopi arabika asal daerah berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang itu memiliki karakteristik dan mutu produk yang khas dengan cita rasa tinggi yang telah dipasarkan hingga ke luar Pulau Sumatera.

Jenis kopi ini sudah dibudidayakan oleh sejumlah kelompok tani di beberapa kecamatan di Kabupaten OKU seperti Ulu Ogan, Pengandonan, Lengkiti dan Kecamatan Sosoh Buay Rayap.

"Untuk total luas tanam perkebunan kopi di OKU ada sekitar 20 ribu hektare," katanya.

Untuk mendorong petani agar membudidayakan tanam kopi, kata dia, Dinas Pertanian OKU memberikan bantuan bibit kopi arabika dan robusta.

"Belum lama ini ada 10.000 batang bibit kopi yang kami salurkan kepada kelompok tani Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan," jelasnya.

Semua bibit bantuan didatangkan dari Jember, Provinsi Jawa Timur sebagai daerah pembibitan dan penelitian kopi terbaik di Indonesia yang memiliki kualitas baik dan dengan harga jual tinggi.

"Bantuan ini kami berikan berdasarkan usulan kelompok tani di Desa Mendingin yang mereka ajukan pada tahun 2021," ungkapnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, bagi kelompok tani lainnya di Kabupaten OKU yang ingin mendapat bantuan yang sama agar segera mengajukan usulan bantuan untuk direalisasikan pada 2023 mendatang.

"Kami siap memproses usulan petani sehingga kedepannya diharapkan produksi tanaman kopi di OKU dapat meningkat, bahkan diharapkan menjadikan Kabupaten OKU daerah penghasil kopi terbesar di Sumsel hingga hasil produksinya di ekspor ke luar negeri," ujarnya.