Sumsel gelar ajang balap guna kampanyekan kendaraan listrik

id PLN,kendaraan listrik,balap,sumsel,pemprov sumsel

Sumsel gelar ajang balap guna kampanyekan kendaraan listrik

Gubernur Sumsel Herman Deru mengendarai kendaraan listrik setelah pembukaan Kejuaraan Balap Drag Race dan Drag Bike di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sabtu (15/10). (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Kejuaraan Balap Drag Race dan Drag Bike untuk mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik pada 15 Oktober 2022 yang diikuti 250 starter drag race dan 850 starter drag bike dari berbagai daerah di Sumatera.

Kejuaraan Piala Gubernur Sumsel yang diselenggarakan di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, itu diprakarsai oleh Forum Silahturahmi Pemuda Sumatera Selatan (FSPSS) dan PT PLN sebagai  bentuk komitmen pemerintah dalam mensosialisasikan penggunaan kendaraan listrik ke masyarakat.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan penggunaan kendaraan listrik menjadi salah satu langkah nyata dalam menekan penggunaan bahan bakar energi fosil Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Harga minyak dunia saat ini tinggi, sementara kita masih mengimpor. Jadi butuh langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan BBM,” kata dia.

Sumsel memiliki SDA berlimpah di sektor minyak dan gas. Walau demikian Sumsel mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satunya diterapkan di Kota Pagaralam yang saat ini 100 persen menggunakan EBT.

Sumsel memberikan dukungan dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 25 tahun 2022 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

“Kami secara berangsur-angsur mengganti kendaraan dinas dengan kendaraan listrik,” kata dia.

Sementara itu GM PLN UIW S2JB Saleh Siswanto mengatakan PLN sudah membangun dua unit SPKLU sebagai tempat pengisian energi bagi kendaraan listrik di Kota Palembang, yang akan ditambah menjadi enam unit pada 2023.

Penggunaan kendaraan listrik sudah terbukti berbiaya lebih murah dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. Biayanya hanya sepertiga dari biaya bahan bakar minyak yang ada saat ini, kata dia.

Kendaraan berbahan BBM membutuhkan 1 liter untuk menempuh perjalanan 8 kilometer atau berbiaya sekitar Rp10.000, sementara kendaraan listrik hanya butuh biaya Rp2.500 dengan rincian 1 kWh untuk jarak 8 kilometer.

Selain itu kendaraan listrik juga berbiaya perawatan yang murah karena tidak perlu mengganti oli mesin. “Kami akan membangun enam unit lagi SPKLU pada 2023,” kata dia.