Milenial pilih miliki satu anak karena faktor ekonomi & tanggung jawab

id satu anak,anak milenial,faktor ekonomi, luka pengasuhan masa lalu,berita sumsel, berita palembang, antara palembang,Psikolog klinis dewasa

Milenial pilih miliki satu anak karena faktor ekonomi & tanggung jawab

Ilustrasi orangtua dengan satu anak (ANTARA/Shutterstock/LightField Studios)

Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis dewasa dan konseling keluarga Nirmala Ika Kusumaningrum, M.Psi dari Universitas Indonesia, mengatakan faktor ekonomi, luka pengasuhan masa lalu dan besarnya tanggung jawab sebagai orangtua, merupakan beberapa alasan yang mendasari generasi milenial memutuskan untuk memiliki satu atau dua anak, bahkan childfree atau memilih hidup tanpa momongan.

“Paling utama alasannya memang ekonomi. Tapi secara psikologis, mereka sadar bahwa tanggungjawab menjadi orangtua tidak mudah,” ujar psikolog yang berpraktik di RS Pluit Jakarta Utara saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Baca juga: Wirausahawan baru di masa pandemi didominasi anak muda

Nirmala menjelaskan pengalaman tumbuh kembang, luka pengasuhan masa lalu dan persoalan kesehatan mental merupakan alasan dari generasi saat ini yang tidak ingin memiliki banyak anak.

Lebih lanjut, Nirmala mengatakan orangtua yang memutuskan untuk tidak memiliki momongan lantaran tidak ingin anak-anaknya kelak merasakan luka yang pernah dialaminya ketika kecil. Menurut Nirmala, pasangan masa kini berusaha untuk menyiapkan mental terlebih dulu sebelum memutuskan untuk memiliki anak.

Baca juga: Kenalkan Ganjar ke anak muda, ribuan milenial di Sumsel gelar "GMC Fun Fest"

“Ada pertimbangan-pertimbangan itu, jadi mereka memilih untuk menyiapkan mental dulu baru punya anak, atau dengan satu atau dua anak pasti akan ter-manage baik secara finansial ataupun emosional,” katanya.

Generasi milenial disebut sudah memiliki kesadaran bahwa anak tidak hanya membutuhkan sandang, pangan dan papan, tapi juga perlu kedekatan emosional dan kasih sayang.

Baca juga: Ternyata ibu milenial pentingkan karakter daripada akademis anak

Selain itu, orangtua masa kini dinilai mulai menyadari pentingnya memberikan waktu untuk diri sendiri setelah bekerja dan mengurus masalah rumah tangga. Jumlah anak yang sedikit pada akhirnya dapat membuat orangtua lebih fokus dalam memberikan pengasuhan, pendidikan dan kasih sayang yang terbaik.

"Anak sedikit aja, tapi maksimal dalam pengasuhan dengan memberikan pendidikan yang terbaik, memberikan pengasuhan yang terbaik, memberikan kasih sayang yang terbaik yang bisa kita kasih. Sekarang lebih seperti itu sih,” ujar Nirmala.

Akan tetapi, Nirmala mengatakan bahwa keputusan untuk memiliki satu anak atau tidak sama sekali bukanlah sebuah fenomena atau tren. Menurutnya, ini adalah sebuah pilihan yang telah disepakati oleh suami dan istri.

“Ini bukan tren tapi sudah mulai muncul kesadaran saja dan ini belum semua tapi mulai ada kesadaran,” katanya.