Banjir rendam delapan kabupaten di Bengkulu

id banjir bengkulu,delapan wilayah banjir,banjir,bengkulu banjir

Banjir rendam delapan kabupaten di Bengkulu

Salah satu rumah warga di Kelurahan Tanjung Agung yang masih terendam banjir. ANTARA/Anggi Mayasari

Hanya dua wilayah yang saat ini tidak terdampak banjir, yaitu Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Lebong
Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menyebutkan hingga saat ini ada delapan wilayah di Bengkulu terdampak banjir.
 
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu Jaduliwan di Kota Bengkulu, Minggu, mengatakan delapan wilayah tersebut, yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kaur, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Mukomuko, dan Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Hanya dua wilayah yang saat ini tidak terdampak banjir, yaitu Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Lebong," kata dia.
 
Hingga saat ini, katanya, diperkirakan kerugian materi akibat banjir di delapan wilayah tersebut mencapai Rp171 miliar. Data korban bencana, antara lain warga terdampak 7.881 kepala keluarga (KK), 19 fasilitas pendidik, satu rumah sakit terendam banjir dan 22 jembatan rusak.
 
Korban banjir di Kelurahan Tanjung Agung saat mengambil bantuan dari mobil donatur. ANTARA/Anggi Mayasari
 
Saat ini, ketinggian air di wilayah Kota Bengkulu mulai berangsur-angsur surut meskipun rumah di beberapa wilayah masih terendam banjir dengan ketinggian satu hingga dua meter.

Data wilayah terdampak banjir, yaitu Kota Bengkulu 2.576 KK, lima sekolah, empat masjid, enam kantor, dan 50 hektare sawah terendam.  Kabupaten Kaur 120 KK, satu sekolah dan satu rumah sakit terendam banjir, Kabupaten Seluma 1.076 KK dan dua jembatan rusak, Kabupaten Mukomuko 262 KK, Kabupaten Bengkulu Utara 1.973 KK, 13 sekolah terendam, dan 17 jembatan gantung rusak.
 
Selain itu, Kabupaten Rejang Lebong 45 KK, 23,5 hektare sawah terendam, dan dua jembatan rusak, Kabupaten Bengkulu Tengah 1.311 KK terendam, dan Kabupaten Bengkulu Selatan 518 KK, sembilan hektare kebun terendam, dan satu jembatan rusak.