Wisatawan asal Portugal jatuh ke dalam jurang di Gunung Rinjani

id TNGR,Gunung Rinjani,Pulau Lombok,Warga Portugal,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Wisatawan asal Portugal jatuh ke dalam jurang di Gunung Rinjani

Tim Satuan Tugas Penanganan Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi (P2E) Taman Nasional Gunung Rinjani melakukan persiapan evakuasi warga Portugal yang mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (19/8/2022). FOTO ANTARA/HO-BTNGR

Mataram (ANTARA) - Seorang wisatawan asal Portugal bernama Boaz Bar Anam dilaporkan mengalami kecelakaan terjatuh ke dalam jurang sedalam 150 meter di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady, yang dihubungi di Mataram, Jumat (19/8) 2022 membenarkan peristiwa tersebut berdasarkan laporan dari Kepala Resost TNGR Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Baca juga: Selamat pagi Rinjani!!

"Kami mendapat laporan dari Kepala Resort TNGR Sembalun bahwa Trekking Organize (TO) Rudy Trekker memberikan informasi salah satu kliennya atas nama Boaz Bar Anam (laki-laki), berkebangsaan Portugis. pada pukul 05.30 WITA, mengalami kecelakaan jatuh di lokasi puncak Rinjani," katanya.

Ia mengatakan posisi korban jatuh berada pada lereng bagian barat laut atau arah Danau Segara Anak, Gunung Rinjani. Jarak korban jatuh sekitar 150 meter dan diperkirakan meninggal dunia.

Baca juga: Palawa Unpad: Gunung Rinjani paling pantas jadi wisata hijau Indonesia

Dua tamu lain dibawa turun oleh pemandu wisata atas nama Bullah, melalui jalur pendakian Bawak Nao, Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Ia menambahkan korban teregistrasi mendaki melalui pintu masuk Sembalun pada 18 Agustus 2022.

Baca juga: Rinjani 100 Ultra diikuti 756 peserta dari 29 negara

"Berdasarkan keterangan dari TO dan pemandu wisata bahwa korban pada saat sebelum jatuh melakukan swafoto (selfie) yang berada di tepi jurang puncak Rinjani," katanya.

Ia mengatakan terkait penanganan korban, Tim Satuan Tugas Penanganan Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi (P2E) TNGR berkomunikasi dengan Unit Pencarian dan Pertolongan (SAR) Lombok Timur, dan SAR Mataram serta Tim Edelweis Medical Health Center (EMHC) serta tim Inafis Kepolisian Resor Lombok Timur.

Pada pukul 10.15 WITA, kata dia, tim EMHC dan tim Resort TNGR Sembalun melakukan pesiapan evakuasi sebagai tim pendahuluan, dan akan bergabung Tim SAR.

"Kami sudah tetapkan posko evakuasi sementara di kantor Resort TNGR Sembalun," demikian Dedy Asriady.