Nilai tukar Rupiah awal pekan ini melemah dipicu data tenaga kerja AS

id nilai tukar rupiah,rupiah melemah,rupiah dipicu tenaga kerja as,dolar as,rupiah,mata uang asing,valas,valuta asing,transaksi antarbank

Nilai tukar Rupiah awal pekan ini melemah dipicu data tenaga kerja AS

Petugas menghitung uang dolar AS di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (21/7/2022). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini melemah ke level Rp15.036 per USD, seiring dengan langkah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,50 persen. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah dipicu rilis data tenaga kerja Amerika Serikat.

Rupiah pada Senin pagi ini melemah 36 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.930 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.894 per dolar AS.

"Untuk awal pekan ini, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh rilis data non farm payroll yang lebih tinggi dari perkiraan," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Data ketenagakerjaan nonpertanian atau non farm payrolls (NFP) AS dilaporkan mencapai 528.000 tenaga kerja, lebih tinggi dibandingkan konsensus 250.000 tenaga kerja.

"Hal ini menjadi sentimen positif bagi dolar AS, sehingga mampu memberi tekanan pada rupiah," ujar Revandra.

Laporan data ketenagakerjaan Negeri Paman tersebut membuat pelaku pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh bank sentral AS The Fed.

Pelaku pasar dengan cepat bergerak memperkirakan sekitar 70 persen kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada September.

Data ketenagakerjaan yang kuat meningkatkan taruhan untuk laporan harga konsumen AS pada Juni yang akan dirilis pada Rabu (10/8/2022) nanti, yang dapat melihat sedikit kemunduran dalam pertumbuhannya, tetapi kemungkinan percepatan lebih lanjut dalam inflasi inti.

Revandra memprediksi pada Senin ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.850 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.

Pada Jumat (5/8/2022) lalu, rupiah ditutup menguat 39 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp14.894 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.933 per dolar AS.