Gubernur Sumsel ajak semua pihak bimbing petani sukseskan program GSMP

id Gubernur Sumsel, ajak semua pihak, bimbing petani, ajak sukseskan GSMP, gerakan sumsel mandiri pangan,Gsmp

Gubernur Sumsel ajak semua pihak bimbing petani sukseskan program GSMP

Kegiatan edukasi urban farming pemanfaatan lahan perkarangan rumah di kawasan Jakabaring Palembang. ANTARA/Yudi Abdullah/22

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengajak semua pihak memberikan bimbingan kepada petani dan masyarakat yang tertarik mengembangkan budidaya pertanian untuk menyukseskan Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).

"Semua pihak termasuk masyarakat yang berkecimpung di bidang pertanian dan bidang lainnya, para penyuluh, dosen, serta mahasiswa pertanian diharapkan berperan aktif dalam memberikan bimbingan kepada petani untuk meningkatkan produksi dan pengembangan tanaman pangan," kata Herman Deru di Palembang, Kamis.

Menurut dia, petani membutuhkan bimbingan baik mengenai teknologi pertanian dan akses permodalan sehingga dapat membuka wawasan mereka untuk berkembang dan maju menjadi petani sukses.

"Sekarang ini sebagian besar petani terkesan menjadi buruh di lahannya sendiri karena hasilnya tidak sesuai dengan waktu dan tenaga yang dikeluarkannya," ujarnya.

Untuk mendorong petani di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu berkembang dan menjadi petani sukses, pihaknya akan terus berupaya melakukan bimbingan.

Baca juga: Pemprov Sumsel ajak BUMN/BUMD sukseskan program kemandirian pangan
Bimbingan yang dilakukan kepada para petani dalam dua tahun terakhir dengan menurunkan 1.400 tenaga muda penyuluh pertanian.

Penyuluh pertanian yang dikenal dengan tenaga pendamping peningkatan ekonomi pertanian (P2EP) ditugaskan meningkatkan pengetahuan dan kreativitas petani serta berperan memperbaiki produksi dan kualitas pertanian.

"Penyuluh sebagai inisiator dan agen perubahan yang selalu memberikan gagasan atau ide-ide baru untuk mengembangkan pertanian dan produk pangan yang dibutuhkan masyarakat serta pasar lokal dan luar negeri sehingga petani lebih sejahtera dan mewujudkan Sumsel mandiri pangan, " ujar Gubernur.

Sementara Dosen Pertanian Unsri Palembang Prof Benyamin Lakitan bersama sejumlah dosen dan mahasiswa pascasarjana bimbingannya melakukan edukasi pertanian perkotaan di komplek perumahan kawasan Jakabaring untuk mendukung Program GSMP.

Dalam kegiatan itu masyarakat dikenalkan teknologi sederhana optimalisasi lahan perkarangan yang sempit untuk kegiatan pertanian perkotaan (urban farming) dengan pola tiga kegiatan dalam satu petak lahan (3 in 1).

Optimalisasi lahan perkarangan "3 in 1' merupakan teknologi budidaya sayuran dan ikan untuk sumber vitamin serta protein tambahan bagi masyarakat urban dengan lahan terbatas.

Baca juga: Sumsel kawal program kemandirian pangan hingga ke pelosok desa
Lahan perkarangan rumah yang sempit atau luasannya yang terbatas tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk satu kegiatan seperti hanya membuat kolam untuk budidaya ikan, menanam sayuran, obat-obatan (apotik hidup), dan buah-buahan.

Namun kegiatannya bisa dikembangkan dan lahan yang terbatas dapat dioptimalkan dengan cara sebagian lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budi daya ikan seperti lele, nila, dan betok yang di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran, obat-obatan herbal, dan cabai dengan teknologi rakit apung memanfaatkan botol bekas dan bambu yang bisa dengan mudah ditemukan di kawasan permukiman.

Kemudian kegiatan 'urban farming' itu sekarang ini dikembangkan dengan cara tiga lapis/kegiatan dalam satu tempat (3 in 1) yakni lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budidaya ikan di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran dan cabai dengan teknologi rakit apung dan dibuat kerangka rambat sehingga bisa digunakan untuk budidaya tanaman sayuran seperti oyong dan buah-buahan seperti anggur dan melon yang pertumbuhannya merambat.

Melalui optimalisasi lahan pertanian perkotaan itu, diharapkan lahan yang luasnya terbatas tetap bisa menghasilkan bahan pangan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari bahkan dapat dijual ke tetangga dan pasar sebagai usaha sampingan keluarga., kata dosen Unsri yang juga pernah menjabat Kepal Bappeda Sumsel tahun 1998.
Baca juga: Sumsel bidik 81.000 rumah tangga miskin jadi mandiri pangan