Harga meroket, warga Baturaja 'berburu' telur ayam pecah

id Telur pecah, harga telur meroket, toko sembako, Pasar Atas Baturaja, bahan makanan

Harga meroket, warga Baturaja 'berburu' telur ayam pecah

Sejak harga telur ayam ras naik mencapai Rp28.000 per kilogram, telur pecah banyak diburu warga Baturaja, Rabu. (ANTARA/HO/22)

Masyarakat mulai berdatangan sejak pagi ke toko sembako untuk membeli telur pecah
Baturaja (ANTARA) - Sejak harga telur ayam ras meroket menembus angka Rp28.000 per kilogram (Kg), sejumlah warga Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan terus 'berburu' membeli telur pecah yang dijual pedagang karena harganya relatif lebih murah.

"Sepekan setelah Lebaran Idul Fitri, peminat telur pecah mulai banyak karena harga telur naik drastis," kata Linda, salah seorang pedagang sembako di Pasar Atas Baturaja ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu.

Dia mengatakan, pasca-harga telur ayam naik dari Rp21.000/Kg setelah Lebaran lalu, sebagian besar pembeli lebih memilih membeli telur pecah karena lebih murah.

Baca juga: Polisi bongkar penjualan telur busuk

"Masyarakat mulai berdatangan sejak pagi ke toko sembako untuk membeli telur pecah," katanya.

Pembeli yang mayoritas pedagang makanan ini lebih memilih membeli telur pecah karena harganya lebih murah untuk bahan membuat makanan pempek telur.

Linda mengaku, omzet penjualan telur pecah tersebut meningkat drastis mencapai 50 persen dengan rata-rata penjualan 30-40 Kg per hari.

"Biasanya paling banyak per hari hanya 15 kilogram telur pecah yang terjual," ujarnya.

Sementara menurut Ana, salah seorang pembeli mengakui, sengaja membeli telur pecah karena harganya lebih murah dari telur ayam biasa.

"Sejak harga telur meroket saya memilih membeli telur pecah karena lebih murah dan kualitasnya pun layak dikonsumsi. Hanya kulit telurnya saja yang retak dan sedikit pecah," kata Linda.
Baca juga: Ahli Gizi UGM: Konsumsi telur mentah berdampak buruk bagi kesehatan
Baca juga: Tiga peternakan ayam di Palembang terpaksa gulung tikar