Sembilan kecamatan di OKU berpotensi dilanda banjir

id Penanggulangan bencana alam, bencana banjir, hujan lebat, BPBD OKU, gelombang atmosfer,Sembilan kecamatan di OKU Sumsel

Sembilan kecamatan di OKU berpotensi dilanda banjir

Kawasan Jalan Ahmad Yani persis di depan Citimall Baturaja direndam banjir mencapai 2 meter pada 1 Februari 2022. (ANTARA/Edo Purmana/22)

Baturaja (ANTARA) - Wilayah sembilan kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan berpotensi dilanda bencana banjir akibat intensitas curah hujan tinggi, sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan agar tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU), Gunalfi di Baturaja, Sabtu menerangkan, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial terpantau aktif di wilayah Sumatera Selatan.

Dia menjelaskan, gelombang atmosfer tersebut menyebabkan hujan sedang hingga lebat yang diprediksi terjadi beberapa hari kedepan hingga berpotensi menyebabkan bencana banjir di beberapa daerah di Sumatera Selatan, termasuk di Kabupaten OKU.

Di OKU sendiri, kata dia, potensi banjir akibat hujan lebat mengancam warga di sembilan kecamatan meliputi Lubuk Raja, Lubuk Batang, Semidang Aji, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti, Pengandonan, dan Kecamatan Muara Jaya karena berada di dataran rendah.

Terkait hal itu, ia mengimbau agar masyarakat khususnya yang bermukim di kawasan sepanjang daerah aliran sungai (DAS) untuk meningkatkan kewaspadaan agar bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa.

Untuk mengantisipasi bencana banjir, lanjut dia, BPBD Kabupaten OKU juga telah mendirikan posko penanggulangan bencana di setiap kecamatan, khususnya di daerah rawan bencana tersebut.

Setiap posko disiagakan personel penanggulangan bencana alam dari BPBD Kabupaten OKU agar banjir dapat ditanggulangi sedini mungkin.

BPBD Kabupaten OKU juga sudah melayangkan surat peringatan dini bencana alam kepada seluruh pemerintah kecamatan di wilayah setempat.

"Termasuk peralatan penanggulangan bencana seperti perahu karet untuk mengevakuasi korban sudah siap menghadapi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja," ujarnya.