Palembang (ANTARA) - Pendidikan lingkungan gambut dan daerah aliran sungai (DAS) masuk dalam kurikulum muatan lokal Sekolah Dasar Provinsi Sumatera Selatan.
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumatera Selatan bekerja sama dengan World Agroforestry (Icraf) Indonesia melalui proyek Peat- IMPACTS menyelenggarakan kegiatan penguatan kapasitas guru SD di Palembang, 18-19 April 2022.
Ketua Forum DAS Sumsel Syafrul Yunardy di Palembang, Senin, mengatakan kegiatan ini bagian dari proses penyusunan kurikulum muatan lokal pendidikan lingkungan gambut dan DAS yang saat ini sudah sampai pada tahap pengembangan bahan ajar.
Penyusunan bahan ajar ini melibatkan guru-guru agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan dengan berbagai pola pengajaran yang melibatkan siswa secara langsung, baik dalam proses dalam ruang kelas maupun luar kelas.
Hal ini dapat mendorong para guru untuk mengetahui potensi setiap siswa di sekolah dan mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa terkait dengan lingkungan gambut dan DAS di sekitar mereka.
“Langkah ini sudah cukup jauh dari apa yang sudah direncanakan dan kini saatnya kita mencoba untuk melakukan praktik uji coba pembelajaran di tingkat SD khususnya ke dalam mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia,” kata dia.
Ia mengatakan kegiatan ini dimonitor oleh pemerintah provinsi sehingga diharapkan diadopsi seluruh kabupaten/kota se-Sumsel.
Koordinator Tim Paket Kerja 6-Pengelolaan Pengetahuan Peat IMPACTS, Icraf Indonesia, Andree Ekadinata mengatakan upaya ini wujud nyata dalam memperbaiki tata kelola gambut dengan cara memperkuat kapasitas pemangku kepentingan, dalam hal ini anak-anak.
“Gambut adalah ekosistem harus dijaga, tanpa itu bencana akan timbul. Kerja sama multi pihak perlu dilakukan dalam upaya pengelolaan yang lebih baik,” kata dia.
Widya Prada Ahli Madya Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sumatera Selatan, Ulya, mengatakan materi tentang pembelajaran terintegrasi DAS dan gambut akan masuk dalam mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia pada siswa SD Kelas 4, 5, dan 6.
Menurut dia, langkah-langkah strategis ini perlu dibangun mulai saat ini karena anak-anak belia ini akan menjadi penentu mengenai cara warga bersikap terhadap lingkungan.
Selain itu, konsep yang diterima di tingkat dasar tentunya bisa dikembangkan ke tingkatan lebih tinggi di SMP bahkan SMA.
Berita Terkait
14 titik panas di Sumatera Selatan, lokasi di lahan non gambut
Kamis, 21 Maret 2024 13:00 Wib
Kebakaran berperan kurangi luasan lahan gambut Sumsel
Jumat, 15 Maret 2024 20:50 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib
Menuai manisnya madu kelulut di jantung Borneo
Senin, 29 Januari 2024 11:51 Wib
Mukomuko diliputi kabut asap akibat kebakaran lahan gambut
Sabtu, 25 November 2023 9:58 Wib
Pemprov Sumsel gandeng ICRAF Indonesia guna restorasi lahan gambut
Rabu, 11 Oktober 2023 20:59 Wib
Pemprov Sumsel gandeng ICRAF Indonesia guna restorasi lahan gambut
Minggu, 8 Oktober 2023 21:29 Wib
Pertamina beri 50 alat dukung penanganan karhutla di Sumsel
Minggu, 1 Oktober 2023 19:14 Wib