Animo masyarakat Kabupaten OKU divaksin penguat meningkat

id Vaksin penguat, syarat mudik, lebaran Idul Fitri, stok vaksin kosong, puskesmas di OKU,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Animo masyarakat Kabupaten OKU  divaksin penguat meningkat

Warga Kabupaten OKU antusias antre untuk divaksin dosis kedua dan vaksin penguat, Kamis. (ANTARA/Edo Purmana/22)

Baturaja (ANTARA) - Animo masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan untuk divaksin penguat (booster) mulai meningkat seiring diterapkannya aturan yang mewajibkan pelaku perjalanan mudik Lebaran untuk mendapat vaksin dosis ketiga.

Menurut Fitri, salah seorang warga Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Kamis, mengaku rela antre di Puskemas Tanjung Baru sejak pagi untuk mendapat suntikan vaksin dosis ketiga.

Menurut dia, vaksin penguat ini sangat penting selain dapat menangkal COVID-19, juga sebagai syarat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran nanti.

Fitri mengaku, awalnya tidak mau melanjutkan proses vaksinasi tahap terakhir itu karena beranggapan pemberian vaksin dosis kedua sudah cukup untuk menangkal COVID-19.

"Berhubung menjadi persyaratan untuk mudik, mau tidak mau harus divaksin penguat agar lebaran nanti bisa berkumpul dengan keluarga di Kota Palembang," ujarnya.

Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Baru, Riza Ariani mengaku permintaan vaksin dosis kedua dan penguat saat ini meningkat seiring dengan peraturan pemerintah pusat yang menjadikannya sebagai syarat mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini.

"Warga yang awalnya tidak mau divaksin khususnya booster, sekarang mulai berbondong-bondong ke tempat pelayanan vaksinasi guna mendapat suntikan dosis ketiga," katanya.

Ia mencatat, rata-rata selama Ramadhan setiap hari pihaknya mendistribusikan sebanyak 200 dosis vaksin mulai dari dosis pertama, kedua hingga penguat kepada masyarakat di daerah itu.

"Biasanya sekitar 50-60 orang per hari. Yang paling banyak sekarang ini permintaan dosis ketiga, namun sayangnya stok vaksin di puskesmas kami sudah menipis," jelasnya.

Bahkan, ia mengaku sebagian masyarakat yang sudah mendaftar untuk divaksin penguat belum bisa dilayani karena stok vaksin tidak mencukupi, bahkan tidak tersedia di Dinas Kesehatan OKU.

"Hal ini sudah kami laporkan ke Dinas Kesehatan OKU dan saat ini sudah disampaikan pengajuan penambahan dosis vaksin kepada Pemerintah Provinsi Sumsel," ujarnya.