Juara MTQ jadi CPNS penjaga tahanan Kemenkumham Sumsel

id kemenkumham

Juara MTQ jadi CPNS penjaga tahanan Kemenkumham Sumsel

Farisman melantunkan Al-Quran saat kegiatan Orientasi dan Penyerahan SK CPNS di Palembang, Jumat (1/4). (ANTARA/HO-Kemenkumham)

Saya memang sudah berniat berbagi ilmu menyalurkan potensi untuk memajukan program pembinaan kerohanian di tempat saya bekerja nanti
Palembang (ANTARA) - Juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Farisman menjadi salah satu dari 85 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sumatera Selatan.

Farisman mengalahkan ribuan peserta yang memperebutkan 53 formasi penjaga tahanan pada Lapas/Rutan Kanwil Kemenkumham Sumsel.

Tak hanya itu, warga Muara Enim itu juga meraih akumulasi tertinggi, peringkat pertama formasi penjaga tahanan se-Sumsel dengan nilai 77,927.

Dibalik cerita sukses Farisman, lajang kelahiran 3 Januari 2003 juga mempunyai  berbagai prestasi, di antaranya Juara I Musabaqah Tilawatil Quran ( MTQ ) pada Pentas PAI tingkat Kabupaten Muara Enim, dan Juara 3 MTQ Pada Pentas PAI Ke-IX Tingkat Provinsi Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan.

Kemampuannya dalam melantunkan Al-Quran itu ditampilkan saat kegiatan Orientasi dan Penyerahan SK CPNS di Palembang, Jumat (1/4).

Di usianya yang menginjak 19 tahun, lulusan SMA Negeri 1 Unggulan Kabupaten Muara Enim ini mengatakan telah mempelajari teknik menjadi qari’ sejak bangku SMP.

“Yang pertama kali mengajari saya adalah ayah saya sendiri yang juga seorang qari', karena saya bersekolah bukan di sekolah Islam ataupun madrasah jadi tidak memiliki guru khusus. Ketertarikan saya untuk berkecimpung di MTQ mungkin karena ayah saya itu,” kata dia.

Ia bersyukur dikaruniai suara yang bagus, yang disadari oleh ayahnya sehingga mengarahkannya untuk tekun mengaji secara maqom ataupun tingkatan lagu, hingga mengikuti lomba.

Meski sempat kalah pada kompetisi pertamanya, ia tetap berusaha belajar dengan seorang guru yang merupakan teman dekat ayahnya.

“Alhamdulillah ilmu yg diberikan pak Nazar (guru saya) pada tahun 2019 kemarin dapat mengantarkan saya mewakili kabupaten, bersaing dengan peserta lulusan Pondok Pesantren, dan akhirnya berhasil membawa piala pertama saya,” kata dia.

Kedepan, ia berharap keterampilannya membaca Al Quran dapat mendukung pembinaan narapidana melalui profesinya sebagai penjaga tahanan pada Lapas Kelas IIB Muara Dua.

“Saya memang sudah berniat berbagi ilmu menyalurkan potensi untuk memajukan program pembinaan kerohanian di tempat saya bekerja nanti,” kata dia.

Saat ditanya persiapannya mengikuti seleksi CPNS, ia mengaku hanya belajar otodidak dan mengandalkan bekal mengikuti bimbingan belajar untuk seleksi sekolah kedinasan.

Anak pertama dari empat bersaudara ini bersyukur karena dikaruniai orang tua yang selalu memberikan dukungan serta semangat.

“Saya sangat tidak menyangka ternyata jalan kehidupan saya akan bekerja di sini,” kata dia.

Sementara itu, Kakanwil kemenkumham Sumsel Harun Sulianto mengingatkan para CPNS untuk bersyukur kepada Tuhan YME karena terpilih bergabung di Kemenkumham.

Harun juga mengingatkan agar menjaga kesehatan sehingga bisa produktif, dan menjadi contoh untuk melakukan Prokes, menjauhi narkoba dan bijaksana dalam menggunakan media sosial.

“Juga jaga integritas, jaga nama baik keluarga dan nama baik instansi kita,” kata Mantan Kalapas Merah Mata Palembang ini.