Kasus COVID-19 RI tambah 3.205 orang, 2.889 transmisi lokal

id covid-19,satgas covid-19

Kasus COVID-19 RI tambah 3.205 orang, 2.889 transmisi lokal

Ilustrasi - Petugas medis memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi dalam Simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Jakarta (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Indonesia mengalami penambahan setelah 3.205 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan rincian 2.889 orang merupakan transmisi lokal dan 316 orang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan diterima di Jakarta pada Sabtu itu juga memperlihatkan penambahan 627 pasien sembuh dan lima orang meninggal dunia.

Total kasus di Indonesia sejak Maret 2020 adalah 4.283.453 kasus COVID-19, dengan 4.122.555 orang di antaranya telah sembuh dan 144.206 orang meninggal dunia.

Dengan penambahan itu maka saat ini terdapat 16.692 kasus aktif atau pasien yang dirawat atau menjalani isolasi setelah terkonfirmasi positif COVID-19. Angka itu memperlihatkan penambahan 2.573 kasus aktif dibandingkan Jumat (21/1).

Selain itu, terdapat pula 7.612 orang yang masuk dalam kategori suspek COVID-19.

Baca juga: Penerima dosis kedua vaksin COVID-19 di Indonesia capai 123,78 juta orang

Hasil penambahan itu didapat setelah pada hari ini dilakukan pengujian terhadap 281.161 spesimen dari 194.500 orang di jejaring laboratorium di seluruh Indonesia. Total 69.100.898 spesimen dari 46.621.388 orang sejak 2020.

Tingkat positif atau positivity rate nasional harian untuk kategori spesimen adalah 1,85 persen dan kategori orang adalah 1,65 persen.

Provinsi yang melaporkan penambahan terbesar pada hari ini yaitu DKI Jakarta dengan 1.825 kasus baru, Jawa Barat 641 kasus baru, Banten 451 kasus baru, Jawa Timur 79 kasus baru dan Bali 44 kasus baru.

Sementara laporan kematian berasal dari Jawa Timur yang memiliki dua kematian. Sedangkan Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Lampung yang melaporkan masing-masing dua kematian akibat COVID-19.
Baca juga: Epidemiolog: Vaksin booster harus digencarkan tangkal varian baru Omicron