Baturaja (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Budriyanto menyebutkan prosentase jumlah penduduk miskin di wilayah itu pada 2021 turun 0,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pada 2020 jumlah penduduk miskin sebesar 12,75 persen, sementara tahun 2021 jadi 12,62 persen," kata Kepala BPS Ogan Komering Ulu (OKU), Budriyanto di Baturaja, Selasa.
Menurut dia, persentase penduduk miskin di Kabupaten OKU ini masih di bawah rata-rata Provinsi Sumatera Selatan yang sebesar 12,84 persen.
Tingkat kemiskinan tersebut diukur berdasarkan garis kemiskinan (GK) yang terdiri atas dua komponen yaitu garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan non makanan (GKNM).
Garis kemiskinan makanan merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disertakan dengan 2.100 kilokalori perkapita per hari.
Sedangkan, garis kemiskinan non makanan adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.
Budi menjelaskan dalam mengukur garis kemiskinan, pihaknya menggunakan tiga indikator, yaitu Head Count Index (HCI-P0) atau persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan (GK).
Kemudian, Poverty Gap Index atau Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) yang merupakan rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk dalam artian semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
"Yang ketiga yaitu Porvety Severity Index atau Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimbang pengeluaran di antara penduduk miskin," ujarnya.
Dengan menggunakan indikator tersebut, Poverty Gap Index atau Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) cenderung menurun dari 1,91 di tahun 2020 menjadi 1,83 pada 2021.
Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya pemerintah daerah membuahkan hasil dalam mengentaskan kemiskinan di wilayah itu.
"Sama halnya dengan Porvety Severity Index atau Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) cenderung menurun dari 0,40 di tahun 2020 menjadi 0,36 pada tahun 2021," ujarnya.*
Berita Terkait
Besaran "Bantu Umak" di Muba periode Januari-Februari Rp650.000
Kamis, 14 Maret 2024 17:42 Wib
OKU Timur salurkan 1.000 paket sembako kepada fakir miskin
Kamis, 14 Maret 2024 15:31 Wib
Pj Bupati Muba ikuti forkonas percepatan hapus kemiskinan ekstrem
Senin, 26 Februari 2024 15:37 Wib
Biaya bedah rumah beda-beda, ini penjelasan Pemprov Sumsel
Jumat, 23 Februari 2024 18:04 Wib
Jumlah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Muba turun drastis
Rabu, 21 Februari 2024 21:51 Wib
OKU Selatan bikin 15 unit rumah jadi layak huni
Jumat, 16 Februari 2024 22:12 Wib
Baznas Palembang programkan bedah puluhan rumah warga miskin
Senin, 29 Januari 2024 21:42 Wib
Polres OKU bagikan sembako untuk warga kurang mampu
Minggu, 21 Januari 2024 17:38 Wib