Komisi VIII DPR RI fasilitasi kebutuan guru dari Mesir di Palembang

id Man 3 palembang,reses komisi VIII dpr ri ke Palembang,Marwan Dasopang,komisi vii dpr ri,guru mesir,butuh guru mesir,man 3 palembang

Komisi VIII DPR RI fasilitasi kebutuan guru dari Mesir di Palembang

Ketua tim reses Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menerima cendramata dari Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang Komariah Hawa dalam agenda kunjungan reses meninjau pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas di sekolah itu, Sabtu (18/12/2021) (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/21)

Sumatera Selatan (ANTARA) - Komisi VIII DPR RI siap memfasilitasi permintaan Sekolah Madrasah Aliyah di Kota Palembang, Sumatera Selatan, terkait kebutuhan guru pendidikan agama dari Mesir.

Permintaan tersebut diprakarsai oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Kota Palembang, yang disampaikan dalam agenda kunjungan reses Komisi VIII DPR RI ke sekolah tersebut, Sabtu.

Ketua tim reses Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang mengatakan permintaan guru tersebut mereka terima dan akan dibahas dalam rapat dewan dan mendiskusikan dengan Kementerian Agama.

“Kami akan bawa ini ke dalam rapat komisi karena ini penting. Hasilnya akan kami sampaikan kembali termasuk  peremajaan infrastruktur asrama murid di sekolah ini,” kata dia.

Menurut dia, pendidikan keagamaan merupakan pondasi yang harus diperkokoh bagi madrasah meski terlepas kemajuan pendidikan berbasis teknologi yang sedang digalakkan secara masif.

“Membangun pondasi akhlak para murid dengan pendidikan agama jangan pernah kendor,” ujar anggota fraksi PKB tersebut.

Sementara itu Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang Komariah Hawa mengharapkan Komisi VIII DPR RI dapat merealisasikan hal tersebut.

“Sebab kami perlu native speaker dari luar, khususnya Mesir yang banyak mencetak guru hebat dalam bidang agama termasuk teknologi. Kami berharap mereka bisa mengajar di sini,”kata dia.

Menurut dia, MAN 3 mempunyai kelas khusus pendidikan agama terakreditasi selain IPA dan IPS. Oleh sebab itu memerlukan tenaga guru tersebut sebagai pengajar di sekolah yang memiliki siswa/i 1.170 orang ini kelak menjadi unggul dalam persaingan terbuka.

“Kami punya guru pendidikan agama tamatan Gontor namun perlu diperkuat lagi dengan mendatangkan tenaga pengajar dari Mesir untuk mengajar di sini supaya murid kami lebih unggul. Bisa membanggakan daerah nantinya,” katanya.