Dinkes Sumsel motivasi dua kabupaten capaian vaksinasi rendah

id capaian vaksinasi dua kabupaten terendah di sumsel , mot

Dinkes Sumsel motivasi dua  kabupaten capaian vaksinasi rendah

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini bersama tim pelayanan vaksinasi COVID-19 (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Sumatera Selatan berupaya memotivasi dua kabupaten yang hingga Desember 2021 ini masih rendah capaian vaksinasi COVID-19 agar melakukan percepatan untuk mewujudkan kekebalan komunal (herd immunity) pada awal 2022

"Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan Empat Lawang angka capaian vaksin COVID-19 terendah dibanding 15 daerah lain di provinsi setempat," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini di Palembang, Rabu.

Dia menjelaskan, target pelayanan vaksinasi di Kabupaten OKU Selatan mencapai 308.889 jiwa dan Empat Lawang 257.094 jiwa sedangkan capaiannya sekitar 15 persen.

Melihat masih rendahnya capaian vaksinasi di dua kabupaten tersebut, pihaknya berupaya memotivasi dengan memberikan perhatian khusus agar jajaran Dinas Kesehatan setempat bisa melakukan percepatan untuk mewujudkan kekebalan komunal dari penularan COVID-19, katanya.

Sementara capaian vaksinasi COVID-19 di Kota Palembang sekitar 6,3 juta jiwa atau sekitar 70 persen lebih dari jumlah penduduk, capaian vaksinasi tersebut tertinggi di Sumsel.

Untuk mencapai target kekebalan komunal (herd immunity) hingga akhir 2021 ini, pihaknya mendorong tim vaksinator seluruh fasilitas kesehatan di 17 kabupaten/kota untuk lebih gencar lagi melakukan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat.

Menghadapi kondisi pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sekitar dua tahun itu, protokol kesehatan (prokes) seperti selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara ketat.

Selain itu, bagi masyarakat yang belum vaksin dan memenuhi persyaratan diimbau untuk segera mendatangi Puskesmas terdekat atau tempat-tempat yang menggelar pelayanan vaksinasi COVID-19 secara massal, kata Kadinkes.